Pj Sekda Provinsi Kalimantan Barat, Mohammad Bari meminta agar masyarakat tidak panic buying dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri 2024. Karena ketersediaan bahan pokok mencukupi. “Belanjalah sesuai kebutuhan dan bukan keinginan,” kata M Bari, saat menghadiri rilis BPS Kalbar, Senin 1 April 2024 di kantor BPS Kalbar.
PJ Sekda Bari, mengungkapkan, dalam upaya menekan laju pergerakan inflasi, Pemerintah Daerah telah menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) hingga menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri. “Ini merupakan salah satu intervensi dari pemerintah untuk menekan inflasi, agar masyarakat bisa memenuhi kebutuhannya dengan harga lebih murah dari pasar,” ujar Bari.
Begitu pula dengan transportasi, baik udara maupun laut, Bari mengungkapkan, bahwa Pj Gubernur sudah mengimbau supaya tarif transportasi ini tidak mengalami lonjakan harga.
“Kita sudah mengimbau kepada para pelaku bisnis transportasi, agar tarif angkutan, baik udara maupun laut tidak mengalami kenaikan tingg sehingga bisa terjangkau oleh masyarakat,” kata Bari.
Menurut Pj Sekda Kalbar ini, pergerakan inflasi selalu dipantau dan ditekan agar sesuai target. Untuk Kalbar sendiri, disebutnya selalu berada pada posisi terendah. Namun kini, dengan masuknya lagi dua kabupaten, yaitu Kabupaten Ketapang dan Kayong Utara, disebutnya cukup mempengaruhi terhadap posisi Kalbar, namun tidak terlalu berdampak signifikan pada laju inflasi.
“Dulu kan kita hanya tiga daerah, yaitu Pontianak, Singkawang dan Sintang, sekarang bertambah dua kabupaten, menjadi sembilan kabupaten dengan masuknya Ketapang dan Kayong Utara, namun tetap tidak mempengaruhi posisi inflasi kita yang masih tetap terjaga,” jelas M. Bari.
Kepala BPS Kalbar, Muh. Saichudin turut mengaparesiasi langkah-langkah pemerintah dalam menekan laju inflasi, di antaranya adalah dengan menggelar gerakan pangan murah serta melakukan operasi pasar.
“Usaha-usaha yang dilakukan pemerintah sudah cukup bagus. Kita berharap dengan murahnya harga beberapa kebutuhan pokok masyarakat yang diberikan pemerintah melalui gerakan operasi pasar maupun GPM akan turut mempengaruhi inflasi,” tutur Saichudin.
Inflasi di bulan Maret ini, kata Saichudin, berada di posisi 0,33 persen. “Jika dilihat secara nasional, maka posisi Kalbar masih cukup rendah dibanding daerah lain. Itu menandakan, bahwa upaya untuk mengendalikan inflasi cukup berhasil,” ucapnya.
Discussion about this post