Masuknya perusahaan startup PT Topindo Solusi Komunika, Tbk (TOSK) dalam pasar saham Indonesia pada 15 Januari 2024 dinilai BEI (Bursa Efek Indonesia) perwakilan Kalimantan Barat, sebagai tonggak dimulainya kebangkitan perusahaan rintisan (startup) di Kalimantan Barat, yang dimulai dari Kota Singkawang.
“Ini bisa berkontribusi bagi pertumbuhan perekonomian Kalimantan Barat. Melantainya TOSK merupakan momen penting, karena digerakkan oleh Gen Z, dan menjadi tonggak pergerakan perekonomian daerah, yang didorong oleh anak-anak muda,” kata Taufan Febiola, Kepala BEI Kalimantan Barat dalam bincang santai bersama Seiko Manito, Dirut TOSK dan sejumlah media di Pontianak, Senin, 15 Januari 2024.
Taufan menyatakan bangga serta kegembiraannya sekaligus memberikan apresiasi kepada TOSK, yang dinilainya sebagai pemecah telur di awal tahun ini. Perusahaan teknologi dari kota Singkawang, Kalimantan Barat yang go public. Pendirinya seorang anak muda berusia 30 tahun, Seiko Manito, yang diharapkan menjadi inspirasi bagi anak-anak muda lainnya untuk mengikuti jejak suksesnya.
“Membanggakan, karena TOSK dilahirkan di Kalbar, sehingga bisa menjadi contoh bagi perusahaan-perusahaan lain untuk mengikuti jejaknya dan sharing, menjadi tempat bertanya,” tutur Taufan.
Dia menilai, selama ini Kalbar kurang memiliki contoh yang langsung datang dari daerah sendiri dan tetap bermukim di daerah. Karena selama ini, banyak konglomerat yang berasal dari Kalbar, tapi setelah sukses pindah ke luar dan lebih banyak berkiprah di luar daerahnya sendiri.
“Namun, Seiko berbeda. Sebenarnya kalau dia mau, bisa saja dia pindah ke kota besar setelah sukses. Tapi, Seiko Manito tetap berkomitmen tidak akan meninggalkan daerahnya dan akan tetap menetap di kota kelahirannya, Singkawang untuk mengembangkan lagi usahanya,” ucap Taufan.
Kata Taufan, keberadaan Seiko dengan beberapa perusahaannya akan menjadi mesin penggerak utama dalam menyalurkan inspirasi.” Saya tahu betul bagaimana anak muda itu berpikir dan bekerja. Mereka butuh inspirator, itu nomor satu,” cetusnya.
Taufan juga mengungkapkan, bahwa investor pasar modal di Kalbar setiap tahunnya selalu meningkat. Tahun 2023 saja totalnya sudah mencapai angka 77.947 SID (Single Investor Identification).
Angka ini terus bergerak naik, dari tahun 2020 terdata sebesar 26.056 SID, tahun berikutnya, 2021 bertambah menjadi 51.609 SID, kemudian tahun 2022 terkerek lagi menjadi 65.387 SID, sehingga totalnya di tahun 2023 sudah di angka 77.947 SID. Para investor saham tersebut didominasi oleh anak-anak muda, yakni sebesar 70 persen. Dari segi usia, rerata mereka berusia 30 tahunan.
Discussion about this post