Selain bertemu Dubes Ridwan Hassan, Raya bersama teman-temannya juga diundang bertemu dengan ulama besar Abu Ishaq al-Huwaini al-Atsari yang merupakan salah satu ulama terbesar dunia dan ahli hadist terdepan.
Para peserta dari Indonesia ini, rupanya membuat penasaran sang ulama besar, yang kemudian memerintahkan utusannya untuk menjemput langsung dari hotel menuju kediamannya di Doha, Qatar.

Di kediaman Syeikh Huwaini, Raya bersama teman-temannya diminta mengaji atau melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an. Suara-suara merdu dari qoriah Indonesia, ternyata menyentuh Syeikh Huwaini yang terlihat serius mendengarkan sembari mengangguk-anggukan kepalanya.
Tak hanya di kediaman Syeikh Huwaini, qoriah Raya bersama temannya diminta mengaji, juga di kediaman Dubes Ridwan Hassan mereka diminta melantunkan ayat suci. ” Biar dapat berkahnya,” ucap Pak Dubes.
Bahkan, masyarakat Qatar yang tahu bahwa remaja-remaja Indonesia tersebut jago ngaji, mereka ingin mendengar suaranya langsung. Dari urusan di kantor Imigrasi Qatar, hingga di pusat perbelanjaan mereka sejenak diminta mengaji, setelah itu baru diperbolehkan melanjutkan aktivitas.
Karena tidak ingin mengecewakan, pelantun tilawah Indonesia ini dengan senang hati melayani permintaan mereka, mengaji dengan ayat-ayat pendek hingga memuaskan telinga warga Qatar.
Tampil di Tijan Annur, Qatar bagi Raya dan bundanya serta peserta Indonesia lainnya merupakan kebanggaan tersendiri, dan menjadi puncak prestasi dalam seni baca Quran sekaligus syiar Islam. Selain memperoleh penghargaan, mereka juga bisa menikmati keindahan negara Qatar, dengan fasilitas mewah yang diberikan penyelenggara.
Raya Salsabila telah mengharumkan nama daerah Kalimantan Barat, bahkan negara Indonesia. Sayangnya pemerintah daerah belum merespon atau memberikan apresiasi atas keberhasilan warganya menorehkan prestasi di tingkat internasional. **
Pewarta/Editor : Yuli.S
Discussion about this post