Modus baru penipuan menggunakan undangan pernikahan yang tengah ramai terjadi di masyarakat, kini tengah diselidiki oleh Bareskrim. Menurut Direktur Tipidsiber Bareskrim Polri, Brigjen Pol Adi Vivid A Bactiar, modus tersebut terbilang baru dan berbeda dari penipuan modus APK yang baru saja diungkap pihaknya.
“Terkait modus baru dengan menggunakan undangan pernikahan, tim kami masih melakukan penyelidikan,” kata Vivid, seperti dikutip Antara, Minggu.
Sebelumnya, Dittipidsiber Bareskrim Polri berhasil mengungkap kejahatan penipuan dan ilegal akses melalui Android Package Kit (APK) dan link phishing.
Modus yang digunakan pelaku adalah mengirim pesan berisi resi pengiriman paket yang fokus menyasar nasabah bank tertentu.
“Modus penipuan undangan nikah ini, berbeda dari yang kami ungkap sebelumnya di mana jaringan kemarin fokus kepada nasabah bank tertentu dengan menyasar fasilitas online bank,” jelasnya.
Meski demikian, pihaknya akan menyelidiki kasus tersebut dan mengimbau masyarakat, apabila menjadi korban dapat melaporkan ke kepolisian terdekat.
“Saya mengimbau apabila ada yang menjadi korban segera melapor, agar bisa ditangani secara cepat,” imbuhnya.
Penipuan berkedok undangan pernikahan memang sedang ramai di masyarakat dalam beberapa hari ini, setelah salah satu sosial media menggugah lewat cuitan Twitternya pada Jumat, 27 Januari 2023 lalu.
Dalam unggahan berisi tangkapan layar, tampak pelaku penipuan mengirimkan file melalui WhatsApp dengan format APK, dengan nama surat undangan pernikahan. Kemudian pelaku mengirimkan pesan instan “Kami harap kehadiran nya” menyusul di bawahnya.
Pelaku berpura-pura mengirimkan undangan pernikahan tanpa menyebutkan siapa pihak yang mengundang. Unggahan modus undangan pernikahan disertai dengan tangkapan layar pesan dari pelaku. “Setelah bukti resi, sekarang penipuan pakai kedok undangan nikah,” tulis pengunggah.
Saat ditanya siapa, pelaku tidak menjawab dan justru mengarahkan penerima pesan untuk membuka file APK tersebut.
Para pakar keamanan siber mengungkapkan, bahwa surat undangan pernikahan tersebut, sebenarnya mengandung APK dari luar Play Store. Jika diinstal akan mencuri kredensial OTP (One-Time Password) dari perangkat korbannya.
Discussion about this post