Banyak hal menarik yang bisa ditemui di TN (Taman Nasional) Danau Sentarum selain keindahan alamnya yang begitu memesona. Beberapa di antaranya yang paling populer adalah ikan Arwana Super Red yang hanya ada di Danau Sentarum dengan jumlah banyak, karena dibudidayakan oleh masyarakat setempat.
Selain Arwana, ikan Toman juga menjadi favorit masyarakat atau wisatawan yang berkunjung ke Danau Sentarum. Yang paling laris adalah, ikan Toman kering yang harganya melonjak tinggi ketika berada di pasaran Kota Pontianak, bahkan menjadi dua kali lipat dari tempat asalnya.

Dan yang paling dicari selanjutnya adalah madu. Madu di kawasan TN Danau Sentarum, begitu dikenal karena keasliannya. Biasa juga disebut konsumen sebagai madu asli Putussibau atau Kapuas Hulu.
Madu merupakan salah satu sumber kehidupan masyarakat di Desa Pulau Majang. Madu hutan alam dari kawasan TNDS ini, dikelola oleh kelompok masyarakat berbasis gender. Ini menjadi daya pikat wisata TNDS, karena bisa langsung menyaksikan panen madu langsung dari sarangnya.
Kalau ingin menyaksikan langsung panen madu, bisa berkunjung ke perkampungan di kawasan TNDS, salah satunya adalah di Desa Semangit.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat, Agus Chusaini tak henti berucap bagus banget, saat melakukan kegiatan Capacity Building Forum Komunikasi BI bersama sejumlah awak media, 13 – 17 Desember 2022.
“Saya pikir proses madu ini, hanya diperas, tapi ternyata ditiriskan dan perlu waktu satu hari,” tutur Agus.

Dia menilai, proses panen madu merupakan salah satu daya tarik yang patut dikunjungi ketika berwisata ke Danau Sentarum. Proses panen madu hutan ini bisa dikemas sedemikian rupa, termasuk fasilitasnya yang membuat pengunjung nyaman dan aman ketika berada di dalamnya.
“Ini perlu penanganan lebih lanjut, termasuk fasilitasnya agar lebih menarik dan banyak kunjungan,” imbuhnya.
Agus Chusaini menyatakan sangat mensuport perkembangan pariwisata di daerah, terlebih untuk peningkatan kesejahteraan masyarakatnya yang  mengelola produksi madu.
Bank Indonesia (BI) sendiri memang memiliki program pengembangan pariwisata, baik di provinsi maupun kabupaten kota. Selain bantuan dana yang disesuaikan dengan kebutuhan UMKM, BI memiliki program-program seperti pelatihan dan pameran-pameran, baik pameran pariwisata maupun produk lokal. Pameran yang digelar BI dari skala lokal, nasional hingga internasional.
“Kita akan selalu suport, tergantung dengan kebutuhan di lapangan,” tegas Agus Chusaini.
Discussion about this post