Di tengah ancaman krisis pangan dunia, Provinsi Kalimantan Barat yang memiliki 14 kabupaten/kota saat ini masih mengalami surplus beras sebanyak 346.648 ton. Ini merupakan realisasi produksi dan kebutuhan hingga bulan Oktober 2022.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar, Florentinus Anum mengungkapkan, bahwa surplus beras yang ada mengacu pada realisasi produksi padi dari total luas panen 399.516 hektar pada periode Januari – Oktober 2022 di Kalbar dengan hasil mencapai 1.176.395 ton Gabah Kering Giling (GKG) atau setara 774.603 ton beras.
Sementara kebutuhan konsumsi beras Kalimantan Barat dari sejumlah 5,4 juta penduduknya, pada Januari – Oktober 2022 sebesar 427.955 ton. Artinya, daerah ini masih mengalami surplus beras sebanyak 346.648 ton.
“Surplus beras 346.648 ton yang ada tersebut, bisa memenuhi kebutuhan Kalbar hingga delapan bulan ke depan. Ini belum termasuk stok beras yang ada di penggilingan padi di wilayah Kalbar, yang setelah dicek masih ada sebanyak 31.697 ton beras. Kemudian ditambah lagi stok yang disimpan di rumah tangga tani. Karenanya Dengan saatu ini Kalbar dalam kondisi aman pangan, terutama dalam hal kebutuhan pokok beras,” tutur Anum.
Discussion about this post