Presiden RI Jokowi memerintahkan pengawasan industri obat diperketat usai ditemukan obat sirup diduga mengandung etilen glikol melebihi ambang batas aman. Preintah Jokowi ini setelah heboh ditemukannya etilen glikol (EG) yang diduga menjadi salah satu pemicu gagal ginjal akut misterius, yang sebagian besar menyasar anak-anak di sejumlah negara termasuk Indonesia.
“Yang paling penting, pengawasan terhadap industri obat harus diperketat lagi. Sudah, tugasnya, semuanya,” tegas Jokowi, Jumat 21 Oktober 2022.
Jumlah korban gagal ginjal akut di Indonesia saat ini terus bertambah, menjadi 241 kasus di 22 provinsi. Di antara jumlah itu, 133 orang dinyatakan meninggal dunia.
Kemenkes telah menginstruksikan seluruh apotek yang beroperasi di Indonesia untuk sementara ini tidak menjual obat bebas dalam bentuk sirup kepada masyarakat. Para tenaga kesehatan juga diminta tak lagi meresepkan obat sirup kepada pasien.
Sementara itu, Kemenkes juga menemukan 102 obat jenis sirop yang digunakan pasien penyakit gagal ginjal akut dan akan memeriksa kandungannya. Ratusan obat itu ditemukan di 156 rumah dari total 241 pasien yang dinyatakan mengalami gagal ginjal akut.
BPOM juga telah menarik lima jenis obat telah ditarik buntut kasus ini. Lima obat tersebut antara lain Termorex Sirup, Flurin DMP Sirup, Unibebi Cough Sirup, Unibebi Demam Sirup, dan Unibebi Demam Drops.
Presiden Jokowi juga memerintahkan Menkes Budi Gunadi untuk membuka daftar obat yang tengah diteliti bersama, menyusul kasus gangguan ginjal akut misterius (acute kidney injury/AKI). Obat-obatan yang tengah diteliti bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) ini adalah obat yang sebelumnya dikonsumsi oleh pasien gangguan ginjal akut.
Discussion about this post