KEPALA Dinas TPH Kalbar, Florentinus Anum mengungkapkan, latar belakang Gerakan Petani BSM3 (Buat Sendiri yang Mudah, Murah dan Meriah) yang kini gencar diperkenalkan kepada masyarakat petani Kalimantan Barat. Ia menuturkan Gerakan petani BSM3 di Kalbar, merupakan solusi cerdas dalam upaya memenuhi kebutuhan pupuk petani.
Florentinus Anum mengatakan, adapun gerakan ini dilatarbelakangi, surat dari Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan Nomor : B.133.1/SR.320/B.5.2/03/2022 tanggal 14 Maret 2022, tentang perbaikan tata kelola pupuk pupuk bersubsidi yakni padi, jagung, kedele, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu rakyat, kopi rakyat, dan kakao rakyat. Kondisi ini menyebabkan kekhawatiran para petani, yang mengusahakan komoditas lain tidak mendapatkan jatah pupuk bersubsidi dari pemerintah.
“Sementara untuk meningkatkan produksinya, petani harus menerapkan panca usaha tani yang salah satunya adalah memerlukan pupuk yang cukup dan berimbang,” jelas Florentinus Anum.
Di sisi lain pupuk non subsidi yang ada di pasaran saat ini harganya sangat mahal, sehingga bagi petani yang tidak mampu membeli pupuk non subsidi tersebut, maka sangat membahayakan kehidupan mereka. Karena produktivitas, produksi dan pendapatan mereka akan terancam turun secara drastis.
Kenyataan tersebut dihadapkan pada potensi ancaman krisis pangan global yang sedang terjadi saat ini. Kondisi ini sangat membahayakan ketahanan pangan di tingkat keluarga petani, bahkan bisa mengancam ketahanan pangan di daerah khususnya Kalimantan Barat.
Discussion about this post