DINAS Tanaman Pangan dan Hortikultura (Dinas TPH) Provinsi Kalimantan Barat, mendorong para petani untuk menanam bawang guna menekan laju inflasi. Upaya ini dilakukan dengan menggelar Diklat Teknis Budidaya Bawang Merah Bagi Petani di Diklat Pertanian Anjungan, Kalbar selama lima hari, 19 – 23 September 2022.
Kegiatan dibuka Kepala Dinas yang diwakili Kabid Penyuluhan dan Pengembangan Pertanian Dinas TPH Kalbar, Masudi dengan peserta petani muda, Poktan dan Gapoktan berjumlah 40 orang dari beberapa kecamatan di Kabupaten Landak.

Dalam sambutannya, Masudi mengatakan, bahwa bawang merah adalah komoditi yang sangat penting khususnya para ibu rumah tangga, karena kalau setiap kali memasak tidak sah tanpa bawang merah.
“Oleh karena itu, kita mendorong bagaimana agar peserta yang hadir bisa mengembangkan bawang merah. Karena bawang merah salah satu komoditi yang sangat berpengaruh terhadap inflasi. Kalau harganya mahal, maka bisa mengganggu ekonomi keluarga. Harganya agar tidak terlalu tinggi, maka kita mendorong para petani agar bisa menanam bawang merah,” ujar dia.
Lebih lanjut, menurutnya bahwa pengembangan hortikultura termasuk bawang merah ini, harus memperhatikan cara budidaya yang baik, atau Good Agriculture Practices (GAP), cara penanganan pasca panen yang baik atau Good Handling Practices (GHP) dan pengolahan hasil yang baik atau Good Manufacturing Praktices (GMP), sehingga kualitas produk yang dihasilkan dapat terjaga sesuai standar dan bersaing untuk pasar ekspor.
Menurut Masudi, peserta diklat dipilih yang berusia muda di bawah 40 tahu, dimaksudkan agar lebih bersemangat menanam bawang dengan berbagai cara bisa dilakukan seperti di dalam polybag, gelas aqua, kemudian ditingkatkan penanamannya pada lahan yang ada secara intensif dengan berbagai teknologi yangdikembangkan bisa melalui aeroponik dan hidroponik.
Discussion about this post