Sang bunda, Yayanti bekerja di sebuah perusahaan swasta sementara ayahnya, Juanda kesehariannya mengelola usaha laundry, tentu saja merasa bangga putri satu-satunya itu memiliki talenta yang telah diakui dari lokal hingga internasional. Beragam piala serta sertifikat pun berderet di ruang tamu rumahnya.
Sejatinya, Raya Salsabila sudah menjawab kerinduan Gubernur Kalbar Sutarmidji, yang menyatakan merindukan memiliki qori dan qoriah yang mengharumkan nama Kalimantan Barat di kancah nasional dan internasional. Dia menyebut nama Dahlia Ahmad dan Rahmawati yang pernah membanggakan dan mengharumkan nama Kalbar di MTQ tingkat nasional.
“Terus lakukan perbaikan dan peningkatan peringkat, jangan pernah berhenti. Siapkan pembinaan sedini mungkin,” pesan Sutarmidji ketika melantik pengawas dewan hakim dan dewan hakim MTQ XXIX tingkat provinsi beberapa waktu lalu.
Raya sudah mengukir prestasi, bahkan di kancah internasional secara diam-diam dan diakui kemampuannya. Vokalnya dalam melantunkan ayat-ayat suci mengundang decak kagum para juri di luaran sana. Di dalam negeri, di daerahnya sendiri tak ada sorak sorai gempita atau sambutan meriah, kecuali dari lingkungan keluarga sendiri.
“Ya, memang Raya maju membawa nama daerah, nama Indonesia. Namun kita mendaftar secara mandiri, sehingga tidak ada yang tahu. Kita juga tidak menyangka, dia mampu tampil percaya diri dengan ketatnya persaingan. Banyak yang bagus-bagus di luar sana, alhamdulilah Raya berhasil,” tutur Yayanti.
Yanti bersama suaminya mengaku, awalnya hanya ingin menjajal kemampuan putrinya dengan mendaftar dalam setiap lomba, baik lokal maupun internasional. Tampil sebagai pemula, tanpa setumpuk pengalaman, kecuali hanya rasa percaya diri. Akhirnya juara pertama berhasil diraih Raya di ajang bergengsi International Quran Competition Rab Award di Inggris.
Raya sendiri bertekad untuk ikut dalam setiap lomba baca quran di dunia luar sana. “Senang aja, ikut-ikut lomba untuk menguji kemampuan diri. Kalau menang, dapat hadiah, dapat uang, bisa untuk jajan,” ucap Raya, sumringah.
Meski rajin mengaji dan senang melantunkan ayat quran, namun ternyata Raya juga punya minat di dunia kedirgantaraan. Soal cita-cita, dia masih bingung menjawab.
” Qariah suka, dirgantara juga suka. Cita-cita yang mana, masih belum tahu,” ucap Raya tersenyum malu.**
Pewarta/Editor : Yuli.S
Discussion about this post