KABAR naiknya harga mi instan sampai tiga kali lipat, lantaran naiknya harga gandum yang disebabkan oleh dampak perang Rusia-Ukraina dibantah oleh Indofood, perusahaan terbesar produksi mi instan di Indonesia. Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk Franciscus Welirang berkata, komponen dalam pembuatan mi instan yang berasal dari tepung terigu, tidak serta merta 100 persen berasal dari bahan baku gandum.
“Mi instan itu kan bukan hanya terigu, komponen terigunya juga tidak besar-besar amat,” sebut Franciscus Welirang, Kamis, 11 Agustus 2022. Â “Coba cabe kemarin naik tinggi, emang harga mi ikut naik? Padahal kan ada cabe dalam proses pembuatannya. Terus pas harga minyak goreng naik, mi emang naik kan tidak. Jadi memang enggak begitu berdampaklah,” ucapnya lagi.
Franciscus yang juga Ketua Umum Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) ini bilang, sejauh ini belum ada anggotanya yang mengeluhkan tersendatnya distribusi gandum. “Masih aman-aman saja, masih lancar. Belum ada keluhan tuh sampai sekarang,” katanya.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan harga mi instan bakal naik 3 kali lipat, lantaran naiknya harga gandum yang disebabkan oleh dampak perang Rusia-Ukraina.
Kata dia, saat ini ada kurang lebih 180 juta ton gandum di Ukraina tidak bisa ke luar dari negara tersebut. Sementara Indonesia menjadi salah satu negara yang bergantung pada impor gandum.
“Jadi hati-hati yang makan mie banyak dari gandum, harganya naik tiga kali lipat itu. Maafkan saya, saya bicara ekstrem saja ini,” ujar Mentan dalam webinar Strategi Penerapan GAP Tanaman Pangan Memacu Produksi Guna Antisipasi Krisis Pangan Global, Senin, 8 Agustus 2022.
Discussion about this post