Masalah keterbatasan akses internet, juga menjadi salah satu kendala bagi para jurnalis yang saat ini lebih banyak bergantung dari kelancaran sinyal untuk mengakses berita.
“Saat ini, para jurnalis dituntut untuk menguasai teknologi digital, selain membuat teks, foto, video juga membuat konten di media-media sosial bahkan hingga infografis,” kata Evy Ratnawati Kabiro Perum LKBN Antara Kalimantan Barat.
Dia menilai, jurnalis multitasking sangat butuh dukungan jaringan internet yang baik. “Bayangkan, jika jurnalis tidak dapat mengekspos hasil liputannya, karena terkendala oleh blank spot atau susah sinyal, terpaksa harus menunggu atau mencari daerah dengan sinyal bagus, sementara jurnalis dikejar waktu tayang untuk memberikan informasi terbaru kepada publik,” ucap Evy.
Dari hasil bincang santai atau talkshow yang diinisiasi kantor berita yang dipimpinnya ini, Evy mengaku memperoleh informasi serta kendala-kendala yang dihadapi pemerintah dalam upaya digitalisasi hingga pelosok daerah, terutama di daerah terpencil serta perbatasan.
“Kita berharap semua permasalahan ini segera bisa teratasi, semua masyarakat dari kota hingga pelosok negeri, akhirnya bisa menikmati jaringan internet sebagai salah satu jendela informasi membuka dunia luar,” kata Evy.
Kundori, Ketua AMSI Kalbar juga berharap, hasil dari kegiatan bincang-bincang ini dapat semakin mendorong perbaikan jaringan internet, terutama di daerah-daerah pedesaan Kalimantan Barat.
“Kota dorong pemerintah pusat maupun daerah untuk terus melakukan perbaikan jaringan internet, sehingga masyarakat di daerah juga bisa menikmati pemerataan pembangunan terutama teknologi digital,” imbuh Kundori. **
Penulis : Yuli.S
Discussion about this post