Di forum yang berbeda, turut mengangkat dua isu penting lainnya yaitu, pertama, bagaimana lanskap dari invenstasi berdasarkan gender untuk menciptakan pengaruh yang kuat dari bisnis yang dipimpin oleh perempuan. Ke dua, bagaimana mengelola interseksionalitas untuk pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Dalam hal ini melihat pada perempuan yang berada di pedesaan dan perempuan penyandang disabilitas. Hadir sebagai narasumber antara lain, CEO Torajamelo Indonesia, Aparna Saxena, CEO dari Investing in Women Australia, Julia Newton-Hewes, serta Policy Advisor Women’s Economic Empowerment UN Women, Anna Falth.
Paralel dengan berjalannya kedua forum tersebut, turut pula dilakukan pendampingan bisnis untuk UMKM milik perempuan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi para delegasi W20, advokat, dan para praktisi untuk berinteraksi langsung dengan para pengusaha perempuan. Pendampingan ini mengangkat beberapa poin, antara lain kepemimpinan perempuan, bagaimana menciptakan bisnis jangka panjang, pemasaran, branding, hingga manajemen keuangan.
Didukung penuh oleh beberapa lembaga yang fokus pada pemberdayaan perempuan yaitu, XL Axiata, LPEI (Lembaga Pembiayaan Ekspor dan Impor Indonesia), Mitra Gobi dan Ozora Yatrapaktaja, serta Wanwir Femina.
Hari ke dua dibuka dengan diskusi bersama Miss Universe. Dilanjutkan dengan dialog mengenai pemberdayaan perempuan dalam ekonomi dan pariwisata. Dialog ini akan dibuka oleh Co-Chair W20 Indonesia, Dian Siswarini, Managing Director LPEI, Chesna Fizetty Anwar, serta Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat. Selain itu, turut hadir untuk membuka kegiatan, Menteri Parekraf RI, Sandiaga Uno dan Menteri Koordinator UKM RI, Teten Masduki.
Setelah itu, pendiri Torajamelo, Dinny Jusuf akan mengantar para peserta untuk masuk ke dalam pameran budaya dan mengenal lebih jauh seperti apa perempuan dan budaya tenun di Indonesia.
Peserta pun dapat menikmati keindahan budaya Indonesia melalui pameran tekstil lokal yang dirangkaikan dengan pameran UMKM. Dilanjutkan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding dan kerjasama antar negara anggota G20. Agenda hari ke dua ini akan ditutup dengan pengumuman pemenang W20 Sispreneur.
Agenda pada hari ke tiga dibuka dengan dialog “From Brisbane to Toba”, berisi kebijakan tingkat tinggi mengenai komitmen G20 terhadap kesetaraan gender. Dialog ini akan dilengkapi dengan penyajian data visual mengenai posisi perempuan dalam lingkup tenaga kerja.
Turut hadir mengisi dialog ini, Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, Menteri Keuangan dan Perempuan Australia, Katy Gallagher, Menteri Luar Negeri Canada, Melanie Joly, Executive Director UN Women, Sima Sami Bahous serta, Managing Director for Development Policy and Partnerships World Bank, Mari Elka Pangestu.
Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi mengenai komitmen untuk kesetaraan gender serta hasil nyata dari dukungan terhadap W20 di tengah masyarakat, seperti EQUALS, We-Fi, We-Act, Gender Data Network, Women’s World Banking, W20 Sispreneur, dan Together Digital (Ant Foundation). Akan hadir Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo yang akan memberikan closing remarks sekaligus menerima communique secara langsung dari perwakilan delegasi W20.
Sebelum acara berakhir, selain penyerahan Komunike W20 kepada Presiden RI sebagai pemimpin G20 Presidensi Indonesia, juga akan diumumkan pemenang dari program Inkubasi 1.000 UMKM Perempuan Binaan ‘W20 Sispreneur dengan hadiah modal usaha senilai total Rp 300 juta sebagai aksi konkrit dari W20 Indonesia. **
Editor : Yuli.S
Discussion about this post