Indonesia sendiri mencatat utang negara sebesar Rp 7.002 triliun, dengan rasio utang sebesar 38,88 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) per Mei 2022. Realisasi itu turun, dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai Rp 7.040 triliun dengan rasio 39,09 persen.
Sebelumnya, Presiden Bank Dunia David Malpass sudah mewanti-wanti bahwa beberapa negara sulit menghindari resesi, karena perang antara Rusia-Ukraina hingga gangguan rantai pasok di global.
“Perang di Ukraina, penguncian di China, gangguan rantai pasok, dan risiko stagflasi memukul pertumbuhan. Bagi banyak negara, resesi akan sulit dihindari,” jelas Malpass.
Dalam ilmu ekonomi, suatu negara disebut resesi, setelah mengalami kontraksi dalam dua kuartal berturut-turut. Meski begitu, Bank Dunia mengisyaratkan, bahwa Indonesia bebas dari ancaman resesi.
Menurut laporan Bank Dunia bertajuk Global Economic Prospects periode Juni 2022, ekonomi Indonesia diproyeksi tumbuh 5,1 persen. Angka itu memang turun 0,1 persen dari proyeksi yang dirilis Bank Dunia pada Januari 2022.
Tapi tetap lebih tinggi dari realisasi pertumbuhan ekonomi RI yang sebesar 3,7 persen pada 2021.
Bahkan, Bank Dunia memprediksi ekonomi Indonesia semakin bergeliat sampai 2024. Lembaga internasional itu, memproyeksi ekonomi RI tembus 5,3 persen pada 2023 dan 2024. **
Discussion about this post