MENKO Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, Indonesia membutuhkan 600.000 digital talent atau 9 juta digital talent untuk 15 tahun ke depan. Untuk itu, ia menekankan pentingnya pendidikan, yaitu penciptaan digital talent guna mendukung berbagai langkah digitalisasi yang tengah dilakukan Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam sesi Leaders Talk FEKDI (Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia) tahun 2022 yang berlangsung di Bali Internasional Convention Center, Senin 11 Juli 2022, menjelaskan progres digitalisasi yang tengah dilakukan oleh Pemerintah melalui sinergi dengan berbagai pihak.
“Pemerintah sudah mempunyai strategi nasional ekonomi digital. Terkait dengan infrastruktur, selain satelit juga infrastruktur dalam bentuk cyber optic yang tersambung dari timur ke barat, dari Papua hingga Aceh. Ini menekankan bahwa timur itu penting untuk digitalisasi,”kata Menko Airlangga.
Menko Airlangga juga menjelaskan, bahwa pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Elon Musk beberapa waktu lalu, juga mendorong digitalisasi Indonesia, yaitu tentang prototyping low earth satelite yang bisa menjadi game changer bagi Indonesia sebagai negara kepulauan.
Kata dia, dalam bentuk sektoral digitalisasi, Indonesia telah meluncurkan industri 4.0 di tahun 2018 lalu, yang ke depannya juga dapat menjadi game changer karena antara industri dan service akan tergabung dengan adanya digitalisasi.
Di sektor kesehatan, Indonesia berhasil menangani Covid-19 dengan memanfaatkan digitalisasi, yaitu melalui aplikasi PeduliLindungi yang telah di-install oleh lebih dari 10 juta masyarakat. Di tahun ke dua pandemi Covid-19, Indonesia menangani Covid-19 menggunakan digital health service atau telemedicine.
“Negara lain surprise, kenapa kita bisa menangani omicron. Dengan PeduliLindungi, begitu ada yang positif, bisa menggunakan telemedicine dan obat-obatan dikirim ke rumah. Ini salah satu langkah revolusioner yang dilakukan Indonesia,” ucap Menko Airlangga.
Discussion about this post