Pada kesempatan tersebut, Menko Airlangga mengungkapkan ketika menjadi pembicara pada forum-forum World Economic Forum di Davos beberapa waktu lalu, upaya Indonesia melakukan digitalisasi telah diakui berbagai negara. Utamanya tentang Program Kartu Prakerja, sebagai salah satu bentuk sistem financial inclusion dalam bentuk Government to Public yang dilakukan Indonesia.
“Ini pertama kali pembayaran langsung ke e-wallet, dan Kartu Prakerja ini merupakan program Government to Public terbesar di dunia. Program Kartu Prakerja juga diapresiasi oleh UNDP, World Bank dan yang lain. Ini bisa direplikasi untuk financial inclusion di berbagai negara lain,” tutur Menko Airlangga.
Dia juga menceritakan momen ketika melakukan pertemuan dengan Menteri Keuangan Belanda, yang di antaranya membahas tentang digitalisasi dan inklusi keuangan.
“Saya sebut, perempuan itu lebih trust worthy. Ini salah satu juga kenapa financial inclusion di Indonesia ditujukan kepada kaum ibu-ibu. Target keuangan inklusi sendiri saat ini, sudah mencapai 83 persen dan dinaikkan menjadi 90 persen di tahun 2022,” kata Airlangga. **
Editor : Yuli.S
Discussion about this post