“Ketiga produk sebelumnya yang juga sudah berhasil direalisasikan ekspornya, yakni kopi instan, teh, dan kopi, telah terlebih dahulu sukses diekspor ke Kanada pada akhir 2021 dan awal 2022. Sebagai contoh, teh Walini telah dijual dan masuk ke jaringan ritel di Kanada,” ujar Robby.
Robby juga mengapresiasi Garudafood yang mampu mengirimkan produk ekspornya, guna memenuhi kontrak dan sekaligus menunjukkan komitmennya dalam memberikan pelayanan kepada buyer.
“ITPC Vancouver akan terus melakukan pendampingan kepada pelaku usaha Indonesia agar bisa melakukan ekspor dan menembus pasar Kanada,” kata Robby.
Kementerian Perdagangan mencatat, impor produk makanan dan minuman Kanada dari dunia pada 2022 masih terus meningkat mengikuti tren positif pada 2021.
Pada 2021, impornya tumbuh 11,63 persen dan pada Januari-Februari 2022, menjadi 16,15 persen. Impor Kanada dari Indonesia naik 9,52 persen dibanding pada 2021 atau dari 19,94 juta dolar AS pada 2021, menjadi 21,84 juta dolar AS pada 2022.
Pangsa pasar ekspor produk makanan dan minuman Indonesia dari total ekspor Indonesia ke Kanada sebesar 7,90 persen. Peringkat Indonesia juga mengalami perbaikan. Indonesia berhasil masuk peringkat ke-29 setelah menduduki posisi ke-31 pada tahun lalu. **
Editor Yuli.S
Discussion about this post