HARGA karet jenis TSR20 di bursa berjangka Singapura mengalami tren penurunan akibat pembeli utama komoditas itu, Republik Rakyat Tiongkok (RRT) melakukan kebijakan lockdown untuk mengendalikan Covid-19 dan termasuk langkah Thailand yang menjual komoditas itu lebih murah.
“Dari 5 April harga masih bisa sebesar 1,773 dolar AS per kg, pada 5 Mei tinggal 1,644 dolar AS per kg,” ujar Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah di Medan, Kamis.
Tindakan RRT yang lockdown berpengaruh besar pada harga karet di pasar global, karena negara itu merupakan pembeli utama karet dunia. Tidak adanya permintaan dari RRT, langsung mempengaruhi harga jual karet di pasar global.
Penyebab lain turunnya harga karet, ujar Edy Irwansyah adalah langkah Thailand yang menjual harga jual komoditas itu lebih murah dibandingkan produk negara produsen karet alam lainnya seperti Indonesia sehingga pembeli memilih membeli dari negara tersebut.
Produktivitas karet Thailand yang lebih tinggi dibandingkan Indonesia misalnya, memang memungkinkan negara itu menjual harga lebih rendah.
Discussion about this post