PERTANDINGAN kompetisi UEL ( (UEFA Europa League) 2021/2022 leg pertama 7 April lalu berlangsung sengit. Sejak peluit awal laga dibunyikan, kedua tim langsung tancap gas. Namun, hasilnya justru berpihak pada tim tamu, Atalanta. Tepatnya pada menit 17′, Luis Muriel berhasil memanfaatkan umpan matang dari Davide Zappacosta dan sukses menjebloskan bola ke gawang Peter Gulacsi. Skor 0-1 berakhir hingga babak pertama usai.
Sayangnya, keunggulan tersebut tidak bertahan lama. Baru 13 menit babak kedua dimulai, Leipzig berhasil menyamakan kedudukan. Nahasnya, gol ini justru tercipta dari kaki bek Atalanta sendiri, yakni Davide Zappacosta. Skor 1-1 ini bertahan hingga laga usai.
Malam ini kedua tim akan kembali bertarung. Kali ini di markas Atalanta. Leipzig sebagai tamu, tentu memiliki beban moral lebih berat karena mereka tidak hanya akan menghadapi tekanan dari 11 pemain La Dea, tetapi juga dari suporter tuan rumah.
Jika melihat catatan statistik pertemuan pertama, baik Leipzig maupun Atalanta sebenarnya sama-sama agresif. Die Roten Bullen mampu melesakkan 14 tembakan percobaan sedangkan La Dea menciptakan 20 sepakan.
Hal ini membuktikan bahwa lini depan kedua tim sama-sama bagus. Kesimpulan yang sama juga diperoleh apabila data diakumulasi sepanjang gelaran kompetisi UEL musim ini.
Atalanta mampu menciptakan total 15,4 rasio tembakan di setiap pertandingan sepanjang musim ini di ajang UEL. Sementara itu, Leipzig menorehkan catatan lebih bagus: sebanyak 17 tembakan telah mereka lesakkan di setiap pertandingan.
Namun, dari segi efektivitas, Atalanta tercatat lebih baik. Nilai konversi gol milik tim asuhan Gian Piero Gasperini ini cukup tinggi, mencapai 12 persen.
Sementara Leipzig, yang melakukan sepakan percobaan lebih banyak, hanya memperoleh angka 11 persen.
Discussion about this post