Untuk mencegah tingginya angka inflasi, Bank Indonesia selalu melakukan koordinasi dengan TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah), termasuk juga dalam upaya mengatasi kelangkaan minyak goreng. Dan ketika migor sudah tersedia, yang menjadi masalah adalah soal harga yang melambung tinggi.
Kepala Perwakilan BI Kalbar ini menilai, kalau dulu migor sempat menghilang, itu dikarenakan terjadi panic buying. Karena barang yang tersedia sedikit, masyarakat melakukan pembelian dalam jumlah banyak. Sekarang stok sudah tersedia, hanya saja harganya masih tetap tinggi.
“Kalau memang harganya harus tetap naik, kita upayakan di TPID itu stok tetap tersedia. Karena kalau harganya murah pun tapi barangnya tidak ada kan menjadi masalah. Tapi kalau mahal sedikit, stoknya tetap ada, masyarakat akan bisa menerima,” kata Agus.
Dia berharap, masyarakat tidak melakukan pembelian dalam jumlah banyak, apalagi melakukan penyimpanan, sehingga tekanan permintaan juga tidak terlalu tinggi dan produksinya lancar. **
Penulis Yuli.S
Discussion about this post