KEPALA Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kalbar, Agus Chusaini menyatakan, bahwa kebutuhan pokok masyarakat saat Ramadhan dipastikan aman dari sisi stok. “Kami sudah melakukan rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah atau TPID. Untuk stok tersedia dan aman,” kata Agus Chusaini di kantornya.
Diakui Agus Chusaini, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kalimantan Barat, harga kebutuhan pangan masyarakat akan mengalami kenaikan saat bulan Ramadan tahun ini, meskipun tetap masih dalam kendali. “Ketika kebutuhan meningkat, maka yang terjadi adalah kenaikan harga. Itu sudah menjadi pola pasar. Namun pemerintah masih bisa mengendalikannya. Sementara untuk ketersediaan atau stok masih aman,” kata Agus Chusaini menjawab pertanyaan sejumlah media di kantornya pekan lalu.
Menyinggung masalah minyak goreng alias migor, dikatakan Agus saat ini memang terbilang harganya tinggi, namun karena stok yang tersedia sudah banyak, dia yakin situasi ini akan mereda. “Ketika barang sudah banyak tersedia di pasaran, dipastikan harganya akan kembali normal,” kata dia.
Tingginya harga migor, menurut Agus, tidak akan berpengaruh signifikan terhadap pergerakan inflasi, meskipun dipastikan terjadi inflasi, tapi tetap tidak menjadi kekhawatiran, lantaran pergerakan inflasi saat ini masih bisa dikendalikan oleh pemerintah.
Yang rada mengkhawatirkan soal harga pangan ini, justru adalah terjadinya pergolakan politik dunia, terutama konflik Rusia dan Ukraina yang semakin memanas. “Potensi inflasi yang tinggi dan menjadi kekhawatiran semua pihak, adalah kondisi geopolitik di Ukraina dan Rusia, karena dipastikan akan mempengaruhi harga minyak bumi. Dampaknya tentu pada kenaikan harga barang dan biaya transportasi. Dugaan kita, pengaruh ini mungkin lebih besar,” kata Agus.
Menurut dia, minyak goreng yang dibilang memiliki dampak yang besar, sebenarnya selama ini dampaknya malah tidak terlalu besar, walaupun harganya naik turun, karena kalaupun terjadi gejolak, pengaruhnya relatif tidak terlalu besar. Hanya saja, ternyata tak hanya migor yang mengalami kenaikan, tapi barang yang lain juga ikutan naik.
“Ini yang akan kita lihat, seberapa besar pengaruh kenaikan harga barang lainnya, seperti kedelai, tahu tempe dan lainnya termasuk juga gas. Saya kira, efeknya mungkin hanya sampai bulan ini saja (Maret), bulan April sudah kembali normal, akan terjadi penurunan harga,” tutur Agus.
Discussion about this post