Berdasarkan kanal distribusinya, ia menuturkan kanal bancassurance merupakan kontributor utama dalam pendapatan premi industri asuransi jiwa dengan kontribusi sebesar 48,1 persen, sedangkan keagenan memiliki peran 29 persen dan lainnya 22,9 persen.
Kanal bancassurance berperan penting dalam pendapatan premi dengan mencatatkan pertumbuhan 5,3 persen (yoy) dari sebelumnya sebesar Rp92,72 triliun menjadi Rp 97,63 triliun pada tahun lalu. Kinerja positif yang ditunjukkan perusahaan industri asuransi jiwa pun membuat total aset tumbuh 5,5 persen (yoy) menjadi Rp 602,04 triliun pada tahun 2021 dari tahun 2020 yang senilai Rp 570,66 triliun. Hal itu mendongkrak cadangan teknis tumbuh 1,1 persen dari Rp 453,23 triliun menjadi Rp 458,25 triliun pada 2021.
“Ini menjadi indikator bahwa industri asuransi jiwa terus memupuk cadangan teknisnya, sehingga kemampuan memenuhi janji kepada pemegang polis di masa mendatang semakin membaik,” katanya. ** Ant
Discussion about this post