KEPALA Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Kubu Raya, Gunawan Putra menyebut, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) APBD Kubu Raya tahun anggaran 2021 sebesar Rp 28 miliar. Kata Gunawan, angka ini masih terbilang kecil, yakni hanya sekira 1,6 persen dari total APBD, karena menurut angka toleransi maksimal 7 persen.
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) APBD Kubu Raya tahun anggaran 2021 tercatat sebesar Rp 28 miliar. Menurut Gunawan Putra, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kubu Raya angka tersebut masih tergolong kecil, yaitu hanya sebesar 1,6 persen dari total APBD.
“Angka ini masih tergolong kecil. Sebab menurut aturan yang ditoleransi, SILPA maksimal sebesar 7 persen,” jelasnya.
Kata Gunawan, semakin tahun besaran SILPA di Pemkab Kubu Raya semakin mengecil, jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Tahun 2021 besaran sisa pembiayaan anggaran hanya sebesar Rp 28 miliar, sementara tahun-tahun sebelumnya lebih tinggi, yaitu sebesar Rp 100 miliar, kemudian turun menjadi Rp 50 miliar dan terus mengalami penurunan hingga Rp 28 miliar.
Menurut Gunawan, terjadinya penurunan SILPA setiap tahun menunjukkan, bahwa daya serap APBD Kubu Raya sudah sangat tinggi, seperti yang telah dievaluasi Kemendagri.
“Kita terus berupaya semakin tahun sisa pembiayaan anggaran ini semakin kecil agar pertumbuhan ekonomi meningkat,” kata Gunawan.
Dia menyebut, sisa anggaran sebesar Rp 28 miliar tersebut, antara lain disebabkan beberapa faktor, di antaranya adalah keterlambatan pencairan Dana Bagi Hasil (DBH) dari provinsi, kemudian sisa kontrak penawaran dan lainnya.
“Jadi SILPA ini terjadi karena efisiensi mata anggaran, seperti perjalanan dinas, dana yang tidak bisa dialokasi untuk peruntukan lain, namun dialokasikan tahun 2022, sisa kontrak, misalnya kontrak senilai Rp 1 miliar namun ditawar menjadi Rp 900 juta, maka sisanya masuk dalam kas daerah. Ada juga pendapatan yang melebihi target, termasuk juga DBH yang yang baru dikucurkan dari provinsi masuknya pada tanggal 30 Desember, sehingga tidak bisa digunakan tahun lalu,” jelas Gunawan.
Serapan APBD Kubu Raya tahun 2021 memang cukup tinggi. Dari target sebesar Rp 1,7 terealisasi Rp 1,6 triliun atau persentasenya sebesar 95,89 persen.
Discussion about this post