Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat pada kuartal III-2022 capai angka 6,48 persen secara tahunan (yoy) terbilang lebih tinggi dari regional Kalimantan maupun nasional. Pertumbuhan ini bersumber dari Lapangan Usaha (LU) perdagangan besar dan eceran, pertanian dan transportasi pergudangan serta konsumsi rumahtangga dan investasi.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalbar, Kiptiah Riyanti dalam Pertemuan Bank Indonesia (PTBI) 2022 bertajuk Sinergi dan Inovasi Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Menuju Indonesia Maju yang digelar di kantor BI Pontianak, Rabu 30 November 2022 menyatakan optimis, pertumbuhan ekonomi daerah ini melanjutkan tren positif
Sementara pergerakan inflasi Kalbar di bulan Oktober 2022 sebesar 0,07 persen (mtm) atau 6,00 persen (yoy) disebutnya cukup melegakan, dibanding inflasi September lalu yang sebesar 1,57 persen (mtm) yang dipantik oleh dampak penyesuaian harga BBM.
“Namun demikian, kita perlu tetap waspada, mengingat secara tahunan, inflasi kita lebih tinggi dari nasional, terutama untuk inflasi administered price,” tutur Kiptiah .
Menurut dia, beberapa komoditas yang sering memberikan andil inflasi tinggi di tahun ini, yaitu bensin, sawi hijau, tarif angkutan udara, daging ayam dan cabe. Dia memperkirakan inflasi pada kuartal IV tahun ini, lebih rendah dari kuartal III, meskipun masih di atas rentang target inflasi nasional. Namun pegerakan inflasi, baik nasional maupun Kalimantan Barat diperkirakan akan kembali ke level target inflasi 3 plus minus1 persen pada paro pertama tahun 2023.
Dalam upaya pengendalian inflasi, TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) secara proaktif terus bersinergi melakukan langkah-langkah pengendalian inflasi, antara lain melalui implementasi operasi pasar dan bansos secara intensif dengan menggunakan dana DTU 2 persen dan Dana Insentif Daerah (DID).
Upaya pengendalian inflasi lain, yang telah dilaksanakan yaitu pemberian bantuan bibit cabe/bawang merah, sosialisasi gerakan menanam komoditas pangan di pekarangan rumah, dan pemantauan harga dan ketersedian bahan pangan pokok secara rutin.
BI Kalbar juga bersinergi dengan TPID meluncurkan Program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) pada 19 September 2022, sebagai bentuk komitmen bersama BI dan TPIP-TPID untuk mengoptimalkan pengendalian inflasi dari sisi suplai, dan mendorong produksi guna mendukung ketahanan pangan.
Kiptiah juga memaparkan perkembangan sistem keuangan, khususnya perbankan di Kalimantan Barat yang disebutnya cukup stabil dan terjaga. Per Oktober 2022, kredit tercatat tumbuh sebesar 3,44 persen (yoy).
Discussion about this post