TERMINAL Kijing, pelabuhan internasional yang menjadi kebanggaan masyarakat Kalimantan Barat, terus mengalami peningkatan kegiatan bongkar muat. Tercatat, arus komoditi curah cair terkerek sebesar 12 persen dari tahun sebelumnya, yaitu dari 1,6 juta ton pada 2023 menjadi 1,8 juta ton di tahun 2024.
“Itu hanya untuk satu mitra eksisting saja, yaitu PT Energi Unggul Persada (EUP),” jelas Ervin Bayu Sanjaya, Manager Komersial PT Pelindo Regional 2 Pontianak, Kalimantan Barat saat media gathering di Terminal Kijing, Mempawah, Senin, 20 Januari 2025.
Menurut Ervin, di tahun 2025 ini, potensi penambahan arus curah cair di Terminal Kijing sedang berlangsung. Ada dua mitra yang saat ini tengah menyelesaikan pembangunan pabrik pengolahan CPO/refenery, yaitu PT Pacific Bio Industry (PBI) yang estimasinya mulai berproduksi di pertengahan tahun 2025, dengan kapasitas produksi tahun pertama sebesar 550 ribu ton.
Mitra ke dua adalah PT Khatulistiwa Raya Cakrawala yang diestimasikan mulai berproduksi di triwulan ke-4 tahun 2025, dengan kapasitas produksi tahun pertama sebesar 1 juta ton.
“Dan satu lagi calon mitra sedang proses perijinan dan land clearing, yaitu PT Riya Pasific Nabati yang bergerak di bidang pengelolaan minyak kelapa sawit,” jelas Ervin.
Discussion about this post