Menutup Jurang Pajak Jadi Kunci Fiskal
Dengan lebih dari 70 persen pendapatan negara bergantung pada penerimaan perpajakan, berbagai pihak menilai penutupan tax gap menjadi kunci untuk memperkuat APBN tanpa harus menaikkan tarif pajak atau menambah utang.
Jika sebagian jurang pajak dapat ditutup, pemerintah berpotensi mendapatkan ruang fiskal tambahan ratusan triliun rupiah untuk pendidikan, kesehatan, dan pembangunan. Reformasi pajak disebut menjadi salah satu prioritas pemerintah sepanjang 2025.
Apa Artinya bagi Pengusaha?
Pengusaha kini harus lebih rapi dalam pembukuan, dokumentasi, dan alur transaksi. Data Anda—dari bank, e-commerce, hingga instansi lain—akan lebih mudah dianalisis secara lintas sistem. Kesalahan kecil yang dulu mungkin luput, kini bisa terlihat dengan cepat.
Ini bukan ancaman, tetapi realitas. Sistem baru memungkinkan DJP melihat ketidakwajaran transaksi secara otomatis. Dengan kata lain, kepatuhan tidak bisa lagi mengandalkan “feeling”, tetapi harus berbasis data dan proses.
Bagi pengusaha yang rapi dan patuh, reformasi ini justru menguntungkan: administrasi lebih mudah, insentif lebih tepat sasaran, risiko pemeriksaan menurun, kepastian hukum meningkat.
Reformasi pajak bukan hanya soal menindak yang tidak patuh, tetapi juga menciptakan kenyamanan bertindak bagi yang patuh.
Beberapa penyesuaian mungkin diperlukan: upgrade sistem akuntansi, pelatihan internal kepatuhan, penggunaan software laporan keuangan terintegrasi, atau konsultasi untuk isu-isu kompleks. Investasi ini pada akhirnya akan memperkuat fondasi bisnis.*
*) Opini pribadi tidak mewakili institusi












Discussion about this post