“Server itu tidak hanya sekadar menyala, tapi kami bungkus dengan empat lapisan pengamanan. Karena di dunia digital, ancaman bisa datang kapan saja,” ungkapnya.
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati terhadap modus giveaway palsu di media sosial. “Biasanya pelaku meniru akun resmi, membuat tampilan seolah ada centang biru atau pengumuman undian. Padahal itu jebakan untuk mencuri data atau uang. jadi ekstra hati-hati kalau ada yang menawarkan hadiah atau handphone gratis,” jelas Toni.
Untuk memperkuat perlindungan siber, Bank Kalbar telah membentuk unit khusus keamanan teknologi informasi yang bertugas memantau, menanggulangi, dan menyesuaikan kebijakan internal terhadap perkembangan ancaman digital terkini.
“Kami juga aktif bergabung dalam komunitas tim siber untuk mengetahui isu dan tren terbaru dalam dunia keamanan data,” ujarnya.
Toni menutup dengan pesan sederhana namun penting : “Kunci dari keamanan siber adalah kesadaran. Jangan biarkan dokumen pribadi terbuka, jangan asal membagikan informasi. Dunia digital penuh peluang, tapi juga penuh jebakan,” tuntas Toni.











Discussion about this post