Ia juga mengapresiasi dukungan ILO selama 75 tahun kepada Indonesia, menandai peringatan keanggotaan negara ini sejak 1950. “Kita harus terus memperkuat kolaborasi,” tambahnya.
Menyuarakan urgensi ini, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, dalam sambutan yang disampaikan oleh Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Lotharia Latief, menekankan komitmen Kementerian untuk meratifikasi Konvensi tersebut.
“Kami tidak hanya fokus pada pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan, tetapi juga pada peningkatan kesejahteraan awak kapal perikanan. KKP berkomitmen untuk meratifikasi Konvensi ILO No. 188 guna memastikan hak-hak awak kapal perikanan di kapal penangkapan ikan baik domestik maupun migran,” ujarnya.
Dengan dukungan dari program Ship to Shore Rights Asia Tenggara: Migran yang Aman untuk Pekerjaan Layak di Ekonomi Biru, Kementerian Ketenagakerjaan telah mengambil langkah konkret untuk meningkatkan kondisi kerja bagi awak kapal perikanan, bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan membentuk Tim Pengawasan Bersama untuk Norma Ketenagakerjaan di Kapal Perikanan di Jawa Tengah dan Kalimantan Utara.
“Ratifikasi Konvensi ILO No. 188 pada 2026 merupakan langkah penting bagi Indonesia untuk memastikan bahwa awak kapal perikanan, baik domestik maupun migran, dilindungi sesuai dengan standar ketenagakerjaan internasional,” kata Simrin Singh, Direktur ILO untuk Indonesia dan Timor-Leste.
“Ini menunjukkan komitmen nasional yang kuat terhadap pekerjaan yang layak, perekrutan yang adil dan penghapusan eksploitasi di sektor perikanan. Menjadi negara ASEAN kedua yang meratifikasi Konvensi ini tidak hanya menyelaraskan kebijakan Indonesia dengan norma global, tetapi juga meningkatkan keberlanjutan dan daya saing industri perikanannya,”lanjutnya.
Inisiatif ini merupakan bagian dari program Ship to Shore Rights ILO, sebuah inisiatif regional yang didanai oleh Uni Eropa dan dilaksanakan bekerja sama dengan ILO, Organisasi Migrasi Internasional (IOM) dan Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO).
Program ini bertujuan untuk mempromosikan migrasi kerja yang aman dan pekerjaan layak di sepanjang rantai pasok ikan dan produk laut di Asia Tenggara.**
Discussion about this post