“Buku yang sebelumnya menjadi jendela dunia, kini tergantikan oleh gawai. Anak-anak butuh pemahaman agar tidak terpengaruh oleh hal-hal negatif
yang didapat dari media-media sosial tersebut. Di sinilah peran orangtua dalam memberikan informasi secara bijak kepada anak-anak,” kata Uniawati.
Dia menyampaikan, bahwa peningkatan program literasi adalah upaya yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca, menulis, memahami dan menggunakan informasi positif.
Program literasi dapat mencakup berbagai kegiatan dan inisiatif yang dirancang untuk mengembangkan keterampilan, termasuk literasi dasar, literasi digital dan lainnya.
“Kita berharap anak-anak kita dapat berpikir kritis dan tidak serta merta menerima begitu saja jika mendapatkan informasi, terutama informasi yang tidak benar. Kita harus semakin menyadari pentingnya literasi, khususnya literasi membaca. Untuk itu kita harus bergerak bersama berbagai elemen masyarakat guna meningkatkan pemahaman literasi, utamanya bagi generasi muda,” tegas Uniawati.
Dia berharap, literasi akan menjadi pondasi kokoh dalam membentuk generasi pelajar yang cakap, kritis dan memiliki kecintaan terhadap budaya membaca. Begitu pula dengan bahasa daerah, penting untuk dirawat karena merupakan bagian dari identitas bangsa.
“Dengan membaca dan memahami bahasa ibu, kita sedang menjaga akar budaya kita sendiri,” imbuhnya. **












Discussion about this post