Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) bertajuk Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove (PPEM) resmi digelar di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Jumat 8 Agustus 2025. Kegiatan ini diinisiasi oleh PT Antam, Tbk bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup/ BPLH, dalam rangka memperkuat komitmen lintas sektor dalam upaya pelestarian ekosistem mangrove di Indonesia.
Acara tersebut turut dihadiri oleh Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si, Menteri Lingkungan Hidup/Kepala BPLH Dr. Hanif Faisol Nurofiq, S.Hut, M.P., Gubernur Kalbar H. Ria Norsan, para Bupati dan Walikota se-Kalimantan Barat, General Manager PT Pelindo Persero, jajaran manajemen PT Antam, serta unsur Forkopimda lainnya.
Dalam sambutannya, Menteri Lingkungan Hidup menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dalam menjaga ekosistem mangrove yang menjadi benteng alami terhadap perubahan iklim dan abrasi.
“Ekosistem mangrove adalah salah satu penyerap karbon terbesar dan menjadi penopang kehidupan masyarakat pesisir. Upaya perlindungan dan pengelolaannya harus dilakukan secara berkelanjutan dan terpadu,” ujar Dr. Hanif Faisol.
Dalam kesempatan yang sama, Departement Head Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan PT Pelindo Persero, Fabrianto Zenny Sulistyo Hari Murti, menyampaikan bahwa Pelindo telah menjalankan program Carbon Village Pelindo atau Pelindo Lestari sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap lingkungan hidup.
“Program ini mencakup penanaman mangrove seluas 835 hektar dan pengelolaan 64,6 ton sampah plastik yang berkontribusi pada penyelamatan lingkungan seluas 51.492 hektar. Kami juga mengembangkan inisiatif berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT),” paparnya.
Discussion about this post