Pinjaman modal tersebut digunakan untuk menambah stok bahan makanan, memperbaiki fasilitas dapur, dan menambah karyawan. Dari yang awalnya hanya dibantu satu orang, kini Marni telah memiliki lebih banyak tenaga kerja. Konsumen pun semakin percaya dengan kualitas layanan dan cita rasa masakan Warung Mak Dira.
Puncak pencapaian Marni terjadi saat ia berhasil membeli ruko sendiri. Keberhasilan ini ia raih hanya dalam waktu satu tahun sejak menerima pembiayaan KUR. “Dulu saya hanya menyewa tempat, sekarang alhamdulillah sudah punya ruko sendiri. Semua ini berkat dukungan dari Bank Kalbar,” ucapnya bangga.
KUR Bank Kalbar memang dirancang untuk memberikan kemudahan bagi pelaku UMKM, agar bisa tumbuh dan naik kelas. Dengan bunga yang rendah dan tenor fleksibel, KUR menjadi pilihan tepat bagi wirausahawan yang ingin memperbesar skala usaha. Persyaratannya pun terjangkau. Cukup memiliki usaha yang berjalan minimal enam bulan, surat keterangan usaha, identitas diri, dan dokumen pendukung lainnya.
Direktur Utama Bank Kalbar, Rokidi, menyampaikan komitmennya terhadap pelaku UMKM lokal. “Kami melihat semangat dan potensi luar biasa dari para pelaku UMKM Kalbar. KUR adalah bentuk nyata keberpihakan kami terhadap ekonomi kerakyatan. Kisah Bu Marni membuktikan bahwa dengan dukungan tepat, usaha kecil bisa berkembang pesat, bahkan sampai memiliki aset sendiri,” ujar Rokidi.
Marni pun mengajak pelaku UMKM lainnya untuk menjaga kualitas produk dan pelayanan. “Yang penting tetap ramah ke konsumen dan jaga kualitas. Itu kunci supaya usaha bisa bertahan dan berkembang,” katanya.
Kini, Warung Mak Dira bukan hanya tempat makan, tapi juga simbol dari kerja keras, keberanian mengambil langkah, dan bukti bahwa impian bisa diraih bila ada kemauan dan dukungan yang tepat. Bank Kalbar, lewat program KUR-nya, terus menjadi mitra setia para pengusaha kecil dalam menapaki jalan menuju kemandirian ekonomi. **
Discussion about this post