Rasa ragu sempat menghinggapi Sumjulia saat ingin mengajukan pinjaman modal ke bank. Ketakutan akan beratnya cicilan menjadi alasan utama. Namun setelah mengenal lebih jauh program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank Kalbar, kekhawatiran itu sirna. Proses yang cepat, persyaratan yang mudah, dan pelayanan yang ramah menjadikan Sumjuli berani melangkah.
“Awalnya saya ragu, tapi setelah mencoba, ternyata Bank Kalbar sangat membantu. Cicilannya ringan dan prosesnya juga tidak ribet. Kami jadi bisa memproduksi lebih banyak dan menambah stok produk. Sekarang kami lebih siap menghadapi pasar, baik lokal maupun internasional,” ungkap Sumjulia dengan penuh semangat.
Program KUR dari Bank Kalbar memang dirancang untuk menjadi solusi konkret bagi pelaku UMKM. Dengan suku bunga ringan, kemudahan akses, dan pendampingan yang maksimal, KUR tidak sekadar menjadi pinjaman, tetapi juga bentuk nyata dukungan terhadap ekonomi daerah, yang berbasis pada potensi lokal.
Direktur Utama Bank Kalbar, Rokidi, menegaskan bahwa dukungan terhadap UMKM seperti Galeri Sintang adalah bagian dari komitmen besar Bank Kalbar dalam memajukan ekonomi berbasis budaya. “Kami percaya bahwa produk lokal Kalimantan Barat memiliki potensi besar untuk bersaing. Bank Kalbar hadir bukan hanya sebagai lembaga keuangan, tetapi sebagai mitra penggerak pertumbuhan UMKM. KUR adalah salah satu instrumen utama kami untuk itu,” jelasnya.
Kini, Galeri Sintang terus tumbuh, memperluas jaringan, dan memperkenalkan keindahan tenun ikat Sintang ke mata dunia. Bagi Sumjuli, usaha ini bukan hanya soal bisnis, melainkan misi budaya. Ia pun mengajak pelaku UMKM lainnya untuk tak takut melangkah.
“Saya sudah merasakan sendiri manfaat KUR Bank Kalbar. Untuk teman-teman UMKM di Sintang yang butuh modal, jangan ragu, ajukan saja ke Bank Kalbar,” tutupnya. **
Discussion about this post