PENGANTAR kerja memainkan peran penting dalam sistem ketenagakerjaan di Indonesia, meningkatkan kualitas penempatan kerja dan mempromosikan kesempatan kerja yang inklusif.
Tanggung jawab mereka tidak hanya menghubungkan pencari kerja dengan pemberi kerja, tetapi juga mendukung usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan pekerja mandiri.
Untuk menyikapi perkembangan keuangan digital saat ini, Kementerian Ketenagakerjaan, bekerja sama dengan Organisasi Perburuhan Internasional (ILO), berupaya meningkatkan pemahaman para pengantar kerja tentang digitalisasi keuangan dan sistem pembayaran.
Bertempat di Jakarta pada 23 April dan diikuti lebih dari 750 pengantar kerja dari seluruh Indonesia, lokakarya peningkatan kapasitas satu hari ini, bertujuan untuk mendorong diskusi tentang manfaat dan tantangan digitalisasi, akses keuangan yang inklusif dan pembayaran upah digital yang bertanggung jawab bagi pekerja usaha kecil dan pekerja mandiri.
Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, menyoroti pentingnya pengantar kerja memiliki pemahaman yang kuat tentang lanskap keuangan digital yang berkembang di era saat ini.
Pengetahuan ini akan meningkatkan kemampuan mereka dalam memberikan dukungan yang lebih efektif kepada klien mereka, terutama pekerja usaha kecil dan pekerja mandiri.
“Akses yang lebih besar terhadap keuangan dan pembayaran upah secara digital tidak hanya dapat mendorong pertumbuhan bisnis di kalangan UMKM dan pekerja mandiri, tetapi juga meningkatkan efisiensi, transparansi dan manajemen keuangan, yang pada akhirnya dapat memperkuat perlindungan hak-hak mereka,” kata Menteri Yassierli.
Discussion about this post