Pada proses produksi dan distribusi, risikonya meliputi ketepatan waktu pasokan, standar gizi, waktu distribusi, serta akses ke lokasi. Pada proses konsumsi, risikonya meliputi keamanan sumber air dan bahan pangan, serta kebersihan alat.
Untuk mengatasi risiko-risiko tersebut, BPKP telah mengusulkan strategi mitigasi. Dalam hal pengadaan, mitigasinya dengan melibatkan koperasi TNI AD sebagai perantara dengan petani/peternak/UMKM lokal, kerja sama dengan pemerintah daerah dalam memonitor stok dan harga pangan, serta penyediaan lahan/sarana prasarana.
Terkait produksi dan distribusi, mitigasinya berupa pelatihan ahli gizi dan tenaga pengolah makanan bekerja sama dengan RS TNI serta kerja sama dengan pemerintah daerah untuk memonitor stok dan harga pangan.
Terkait konsumsi, mitigasinya dengan pengujian sampel makanan oleh RS TNI serta pelatihan tenaga pengolah makanan.
Pengelolaan risiko yang baik tersebut sejalan dengan arahan Presiden Prabowo dalam sidang perdana Dewan Pertahanan Nasional yang dihadiri oleh Kepala BPKP BPKP Muhammad Yusuf Ateh belum lama ini.
Presiden Prabowo menegaskan, di tengah ketidakpastian global, asas yang paling utama adalah survival atau kemampuan untuk bertahan suatu bangsa.**
Discussion about this post