Sebagai bagian dari komitmen global menuju Net Zero Emission (NZE), PLN juga terus mendorong pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Kalimantan Barat. Wilayah ini memiliki potensi besar dalam pengembangan EBT, di antaranya tenaga air sebesar 128 MW, tenaga surya 152,9 MW, dan biomassa 72 MW.
“Untuk mendukung target nol emisi, kami berkolaborasi dengan pengembang dan investor guna mempercepat pengembangan EBT di Kalimantan Barat,” ungkap Joice.
Pada kesempatan yang sama, Pj Sekda Kalimantan Barat, Mohammad Bari, menegaskan dukungan pemerintah daerah dalam percepatan transisi energi menuju energi bersih dan berkelanjutan. Menurutnya, percepatan transisi energi bertujuan mengalihkan penggunaan energi fosil ke sumber energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan.
“Transisi energi ini merupakan upaya menghadapi tantangan global, termasuk perubahan iklim, polusi udara, ketergantungan pada impor energi, dan ketidaksetaraan akses energi,” jelas Mohammad Bari.
Bari juga menyebutkan bahwa Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat telah menetapkan target bauran EBT sebesar 32,2% pada 2025. Target tersebut tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 9 Tahun 2021 tentang Rencana Umum Energi Daerah (RUED) 2021-2050. Pada 2022, capaian bauran EBT di Kalimantan Barat telah mencapai 31,1%.
“Dukungan dari semua pihak, baik pemerintah, PLN, sektor swasta, hingga masyarakat, sangat diperlukan untuk mewujudkan pengembangan EBT di Kalimantan Barat,” tegasnya.
Dengan terselenggaranya Multi-Stakeholder Forum 2024, PLN berharap dapat memperkuat sinergi dengan para pemangku kepentingan guna mewujudkan sistem kelistrikan yang andal, merata, dan ramah lingkungan di Kalimantan Barat. Forum ini diharapkan mampu mendorong percepatan pengembangan EBT serta meningkatkan akses listrik yang merata hingga ke pelosok daerah.
Melalui kolaborasi yang melibatkan pemerintah daerah, lembaga legislatif, pengembang, investor, dan masyarakat, PLN optimistis mampu mewujudkan transisi energi yang lebih bersih dan memperkuat ketersediaan energi di Kalimantan Barat. **
Discussion about this post