Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024, PLN Unit Induk Distribusi (UID) Kalimantan Barat menggelar Multi-Stakeholder Forum bertajuk “Transformasi PLN untuk Energi Baru Terbarukan Kalimantan Barat” di Kalimantan Ballroom, Aston Hotel Pontianak, pada Kamis, 12 Desember 2024.
Acara ini dihadiri oleh Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat yang diwakili oleh Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Mohammad Bari, S.Sos., M.Si., serta perwakilan dari Forkopimda, kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Ombudsman, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), pengusaha kelapa sawit, mitra PLN Group, akademisi, dan insan media di Kalimantan Barat.
General Manager PLN UID Kalimantan Barat, Joice Lanny Wantania, mengungkapkan bahwa forum ini menjadi ajang silaturahmi dengan para pemangku kepentingan sekaligus memperkenalkan PLN Group Kalimantan Barat.
“Acara ini menjadi kesempatan bagi PLN untuk memperkuat kolaborasi dengan para stakeholder dalam mendukung transformasi energi, khususnya pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Kalimantan Barat,” ujar Joice.
Dalam sambutannya, Joice menjelaskan bahwa sistem kelistrikan di Kalimantan Barat memiliki daya mampu sebesar 616 megawatt (MW) dengan beban puncak mencapai 527 MW. Dengan kapasitas tersebut, PLN memastikan ketersediaan pasokan listrik yang memadai, khususnya bagi para investor.
Selain itu, Joice juga memaparkan capaian rasio elektrifikasi di Kalimantan Barat yang telah mencapai 94,23%. Namun, dari total 2.143 desa di wilayah tersebut, masih terdapat 367 desa yang belum teraliri listrik. Untuk itu, PLN terus berupaya mempercepat pemerataan akses listrik di seluruh wilayah Kalimantan Barat.
“PLN membutuhkan dukungan dari semua pihak agar dapat memerdekakan warga dalam mendapatkan akses listrik 24 jam,” tegas Joice.
Dukungan terhadap Pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT)
Discussion about this post