Salah satu fokus utama program ini adalah penanaman cabai di lahan perkarangan. Anita berharap, upaya tersebut menjadi solusi mengatasi fluktuasi harga cabai yang terjadi setiap tahun. Hal ini bertujuan membantu penyediaan cabai secara berkelanjutan di tingkat rumah tangga.
“Menyikapi fluktuasi harga cabai yang terjadi setiap tahun, maka penanaman cabai di lahan pekarangan merupakan salah satu solusi untuk membantu penyediaan cabai secara berkelanjutan ditingkat rumah tangga,” ungkapnya.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalbar Abidin Abdul Haris menungkapkan, Geram merupakan salah satu wujud program inovasi TPID Kota Pontianak dalam mengimplementasikan strategi 4K.
“4K itu adalah Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif,” imbuhnya.
Dalam pengendalian inflasi, lanjutnya lagi, khususnya dalam hal ini, Geram masuk dalam kategori strategi ketersediaan pasokan. Program TPID dalam hal ini adalah memfasilitasi pelatihan menanam cabai sampai nanti panen.
“Bagaimana cara merawat dan sebagainya, untuk ibu-ibu PKK akan kita berikan pendampingan. Kemudian kami juga memfasilitasi untuk ongkos angkut pengiriman bibit dan handsprayer,” tutur Abidin.
Ia menyatakan, Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kalbar sebagai bagian dari TPID Kota Pontianak siap mendukung program Geram dalam upaya mengendalikan inflasi. Harapannya melalui Geram ini stabilitas pangan lebih terjaga.
“Outputnya masyarakat sejahtera dan daya belinya juga meningkat di Kota Pontianak,” pungkasnya. ** prokopim/kominfo
Discussion about this post