Menurut BPS, perkembangan jumlah dan persentase penduduk miskin pada Maret 2019 hingga Maret 2024 secara umum cenderung menurun, baik dari sisi jumlah maupun persentase. Penurunan yang cukup drastis terjadi pada periode September 2021.
“Kondisi kemiskinan Kalimantan Barat pada Maret 2024, berada pada kondisi yang lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya.
BPS mengungkapkan, bahwa sumbangan tertinggi pada GK, baik di perkotaan maupun di perdesaan umumnya masih sama, yakni beras yang msih memberi sumbangan terbesar,yakni 21,39 persen di perkotaan dan 26,68 persen di perdesaan.
Sementara penyumbang ke dua terhadap GK adalah rokok kretek filter sebesar 14,18 persen di perkotaan dan 14,04 persen di perdesaan. Penyumbang GK ke tiga adalah telur ayam ras di daerah perkotaan sebesar 5,40 persen dan daging ayam ras di daerah perdesaan sebesar 4,54 persen.
Sedangkan komoditi bukan makanan yang ikut menyumbang kemiskinan adalah perumahan dengan andil sebesar 8,23 persen di daerah perkotaan dan 9,18 persen di perdesaan. Bensin juga turut memberi andil kemiskinan sebesar 4,52 persen di perkotaan dan 4,58 persen di perdesaan serta listrik 2,79 persen di perkotaan dan 1,86 persen di perdesaan.**
Discussion about this post