Persentase penduduk usia 25 tahun ke atas berpendidikan SMA ke atas selama kurun yang sama juga meningkat, baik laki-laki maupun perempuan. Persentase laki-laki pada tahun 2019 sebesar 32,78 persen, meningkat menjadi 33,88 persen pada tahun 2023 (meningkat 1,15 persen poin), sementara persentase perempuan meningkat dari 26,08 persen pada tahun 2019 menjadi 30,46 persen pada tahun 2023 (meningkat 4,38 persen poin).
“Peningkatan pendidikan perempuan yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki membuat tingkat Pendidikan antara perempuan dan laki-laki cenderung lebih setara,” tutur Saichudin.
Dari sisi pasar tenaga kerja, dilihat dari indikator Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), selama kurun 2019-2023, TPAK perempuan dan laki-laki terlihat semakin meningkat. TPAK laki-laki pada tahun 2019 sebesar 83,59 persen naik menjadi 84,85 persen pada 2023 (meningkat 1,26 persen poin).
Sedangkan TPAK perempuan juga meningkat, dari 52,92 persen pada 2019 menjadi 53,11 persen pada 2023 (naik 0,19 persen poin). Ini mengindikasikan, bahwa kesempatan berpartisipasi dalam pasar tenaga kerja antara perempuan dan laki-laki, relatif belum setara.
IKG di tingkat kabupaen/kota disebut terjadi perbaikan, sebagian besar terjadi penurunan ketimpangan gender setiap tahunnya. Pada 2023, IKG paling rendah dicapai oleh Kota Pontianak (0,286), diikuti Kota Singkawang (0,372), Bengkayang (0,432), Sambas (0,487), dan Kapuas Hulu (0,498).
BPS mendata, ada sebanyak 8 kabupaten/kota mengalami penurunan ketimpangan gender dibandingkan 2022. Kapuas Hulu mengalami penurunan ketimpangan gender paling tinggi, sebesar 0,076 poin. Ini terjadi terutama didorong oleh perbaikan dimensi kesehatan reproduksi dan dimensi pemberdayaan.
Pada dimensi kesehatan reproduksi didorong oleh indikator perempuan usia 15–49 tahun yang melahirkan hidup tidak di fasilitas kesehatan (MTF) turun sebesar 0,178 persen poin dan indikator perempuan usia 15-49 tahun yang saat melahirkan hidup pertama berusia kurang dari 20 tahun (MHPK20) turun sebesar 0,031 persen poin.
Pada dimensi pemberdayaan, dipengaruhi oleh perbaikan indikator persentase perempuan 25 tahun ke atas yang berpendidikan SMA ke atas. Persentase perempuan 25 tahun ke atas berpendidikan SMA ke atas meningkat dari 24,88 persen tahun 2022 menjadi 29,64 persen pada tahun 2023. Sementara persentase laki-laki juga meningkat dari 27,72 persen menjadi 33,25 persen.**
Discussion about this post