Mencermati dampak terjadinya perang/tekanan geopolitik antara Israel dan Iran terhadap melemahnya nilai tukar, melambungnya harga minyak dunia serta dampaknya bagi harga komoditas dan tingkat inflasi global termasuk Indonesia, Pemerintah daerah (Pemda) diminta untuk tidak kendor melakukan sinergi, serta langkah-langkah Strategi 4 K (Kestabilan Harga, Kelancaran Distribusi, Ketersediaan Pasokan dan Komunikasi Efektif).
Dalam pertemuan High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Pj Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) bersama Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Barat, Selasa 23 April 2023 di Pontianak, juga dibahas upaya khusus optimasi lahan (Opla) rawa di Kalbar tahun anggaran 2024.
“Kita ketahui bersama, bahwa angka inflasi Kalbar untuk bulan Maret 2024 secara tahunan (yoy) sebesar 2,51 persen di bawah angka nasional sebesar 3,05 persen. Kalbar berada dalam peringkat sepuluh provinsi, dengan angka inflasi terendah secara nasional. Saya mengucapkan terima kasih secara khusus kepada Kota Pontianak serta Kabupaten/Kota IHK dan Non IHK lainya, yang terus mendukung pengendalian inflasi Kalimantan Barat,” ujar Pj Gubernur Kalbar, Harisson.
Diungkapkan, bahwa berdasarkan data Indeks Perkembangan (IPH) sepanjang bulan Maret 2024, menunjukkan komoditi beras sebagai penyumbang IPH tertinggi, namun hingga minggu ke tiga bulan April, komoditi beras tidak muncul lagi sebagai penyumbang IPH, pasca penyaluran bantuan pangan beras tahap pertama (Januari – Maret), seiring dengan masuknya periode panen raya sepanjang Maret-April.
Sehingga untuk penyaluran tahap ke dua bulan April – Juni, Bapanas kembali menghimbau Kepala Daerah untuk mendukung penyaluran tersebut,, dan rutin memantau beberapa komoditas pangan yang harganya cenderung meningkat, seperti bawang merah, bawang putih,minyak goreng, daging ayam ras, dan gula pasir.
“Khusus untuk bawang putih, berkurangnya pasokan bawang putih secara global membuat persaingan pasar semakin tinggi, yang berdampak pada kenaikan harga pasaran global (harga bawang putih di negara asal (China) hingga mencapai USD 1400–1500 per ton Honan dan USD 1700/ton Kating),” kata Harisson.
Nur Asyura Anggini Sari, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalbar dalam pemaparannya mengungkapkan, data historis enam tahun terakhir kota-kota sampel inflasi di Kalbar, arah inflasi secara umum tergambar dari Kabupaten Sintang sebagai outlier. Tahun 2024, ada penambahan dua kota sampel inflasi, yaitu Kabupaten Kayong Utara dan Ketapang.
Kabupaten Ketapang selama kuartal 1 2024 menjadi pendorong inflasi Kalbar dengan angka inflasi secara tahunan, Januari, Februari dan Maret 2024 sebesar 4,31 persen, 3,5 persen dan 2,75 persen. Berdasarkan data historis inflasi (yoy) tahun 2019 hingga Maret 2024, komoditas penyumbang inflasi terbesar adalah bensin, rokok kretek filter, angkutan udara, bahan bakar rumahtangga, dan minyak goreng.
“Komoditas-komoditas tersebut, mempengaruhi kenaikan harga komoditas lain, terutama ongkos angkut distribusi yang dipengaruhi oleh bensin dan angkutan udara,” tutur Anggini.
Komoditas-komoditas bahan bakar rumahtangga dan minyak goreng berpengaruh terhadap kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran. Sedangkan komoditas rokok kretek filter, salah satunya mempengaruhi sub kelompok pemeliharaan, perbaikan, dan keamanan tempat tinggal/perumahan.
“Sedangkan inflasi Pangan Bergejolak tahun 2019 hingga Maret 2024, utamanya didorong penyumbang inflasi oleh komoditas telur ayam ras, minyak goreng, daging ayam ras, beras, bawang putih, dan cabai rawit,” katanya.
Untuk komoditas telur ayam ras dan daging ayam ras, salah satunya dipengaruhi oleh meningkatnya harga pakan jagung, permintaan telur di masyarakat, serta program pemerintah dalam penanganan stunting.
Komoditas cabai rawit dan beras, menjadi salah satu penyumbang inflasi dengan frekuensi tinggi, terutama pada beberapa waktu belakangan ini karena adanya fenomena elnino tahun 2023, pembatasan impor oleh negara produsen, serta banjir sentra produksi di awal tahun 2024.
Discussion about this post