ADVERTISEMENT
  • News
  • Komoditi
  • Travel
  • Otomotif
  • Entertainment
    • Lifestyle
    • Musik
    • Film
  • Sosok
  • Galery
  • Sport
  • Properti
Selasa, Desember 2, 2025
Matrabisnis
  • News
  • Komoditi
  • Travel
  • Otomotif
  • Entertainment
    • Lifestyle
    • Musik
    • Film
  • Sosok
  • Galery
  • Sport
  • Properti
No Result
View All Result
  • News
  • Komoditi
  • Travel
  • Otomotif
  • Entertainment
    • Lifestyle
    • Musik
    • Film
  • Sosok
  • Galery
  • Sport
  • Properti
No Result
View All Result
MATRA BISNIS
No Result
View All Result
  • About matrabisnis.id
  • ads BW-Media
  • Ads Meikarta
  • Contact Us
  • Galery
  • Home Page
  • Matra Bisnis
  • MB-ads
  • Pedoman Media Cyber
  • Redaksi
ADVERTISEMENT
Home OPINI

Kebijakan Pemerintah Terhadap Ketahanan Pangan di Indonesia

Matrabisnis by Matrabisnis
2 April 2024
in OPINI
Reading Time: 4 mins read
A A
Ahmad Robiul Aziz, Mahasiswa S3 Universitas Brawijaya. (ist)

Ahmad Robiul Aziz, Mahasiswa S3 Universitas Brawijaya. (ist)

ADVERTISEMENT

Penjabaran dari ketahanan pangan yang mengandung unsurketersediaan pangan dan aksesibilitas masyarakat tersebut, lebih luas lagi harus dijabarkan menjadi ketersediaan secara fisik kuantitasnya, kualitasnya dan keberlanjutannya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat, sedangkan aksesibilitas masyarakat dapat lebih dirinci menjadi empat, meliputi distribusi, konsumsi, dan keamanan.

Mencatat perubahan kebijakan dan pendefinisian formal ketahanan pangan dalam kaitannya dengan globalisasi perdangan yang terjadi di beberapa negara. contohnya, Malaysia mendefinisikan ulang ketahanan pangannya sebagai swasembada 60 persen pangan nasional. Sisanya, 40 persen didapatkan dari import pangan.

READ ALSO

Insentif Pajak 2025: Manfaatkan Peluang Keringanan Pajak untuk Masyarakat

Banyak UMKM Kena Pemeriksaan Pajak, Apa Penyebabnya?

Malaysia kini memiliki tingkat ketahanan pangan yang kokoh. Ini memberikan ilustrasi yang jelas, bahwa ketahanan pangan dan swasembada adalah dua hal yang berbeda.Tantangan terbesar Indonesia adalah bahwa tidak dengan mudah kita mengabaikan perdagangan pangan global karena tingkat urbanisasi

Untuk jangka panjang, berarti setiap satu persen kenaikantingkat permintaan atau konsumsi per kapita per tahun menuntutpeningkatan ketersediaan pangan sebesar tiga persen setiap tahun.

ADVERTISEMENT

Sedangkan produksi domestik yang diindikasikan dengan luas panen menunjukkan pengaruh positif signifikan namun dengan persentase yang relatif lebih kecil dari peningkatan konsumsi. Untuk setiap satu persen kenaikan produksi hanya meningkatkan ketersediaan beras nasional sebesar 0,91 persen sehingga untuk menjamin keberlanjutan ketersediaan beras nasional yang berasal dari produksi dalam negeri, diperlukan upayapeningkatan produktivitas per hektar luas panen, sehingga dapatmemberikan kontribusi yang lebih tinggi pada tingkat ketersediaan beras nasional.

Hal ini hendaknya menjadi perhatian pemerintah mengingatpada periode setelah krisis, justru ketersediaan beras meningkat pada kondisi luas panen menurun, dan ternyata kondisi ini ditunjukkan pula oleh laju pertumbuhan produksi yang semakin lambat yaitu sebesar 0,85 persen per tahun.

Pembangunan pertanian mempunyai tujuan umum, yaitu memajukan agribisnis, yaitu dengan membangun secara sinergis dan harmonis aspek-aspek : (1) industri hulu pertanian yang meliputi perbenihan, input produksilainnya dan alat mesin pertanian. (2) pertanian primer (on-farm);. (3) industrihilir pertanian (pengolahan hasil) dan (4) jasa-jasa penunjang yang terkaitdalam memajukan agribisnis.

Setiap pelaku agribisnis mengharapkkan adanya insentif bagi pendapatan dalam menjalankan perannya dalam perkembangan agribisnis, tanpa adanya insentif tambahan, maka mereka akan enggan menekuni agribisnis. Maka kunci dalam meningkatkan kinerja di sektor ini adalah, menciptakan insentif ekonomi yang menunjang daya tarik agribisnis.

Untuk menjamin keberlanjutan ketahanan pangan melalui peningkatan ketersediaan pangan nasional, terutama beras sekaligus peningkatan kesejahteraan petani, diperlukan kebijakan jangka panjang dan jangka pendek. Untuk jangka pendek, masih diperlukan kebijakan perlindungan petani dengan pembatasan impor produk pertanian namun hendaknya didukung pula dengan kebijakan yang mendorong peningkatan produksi domestik, melalui upaya peningkatan produktivitas produk pertanian nasional.

Selain itu pula untuk daerah penghasil pertanian lainnya perlu dilakukan peningkatan produktivitas dan luas panen, baik dengan perluasan lahan maupun peningkatan intensitas tanam per tahun dengan jaminan ketersediaan irigasi dan input pertanian.

Untuk jangka panjang, kebijakan pembatasan impor tersebut dapat dikurangi secara bertahap, namun kebijakan peningkatan produksidomestik masih diperlukan yang disertai pula dengan peningkatan Ketahanan Pangan Domestik/Lokal.

ADVERTISEMENT

Pengembangan teknologi pertanian juga diharapkan mampu meningkatkan dan mengefisienkan sektor pertanian. Diversifikasi Produksi Pangan dengan cara penganekaragaman konsumsi atau pangan dapat mengurangi tekanan pada ketersediaan satu macam produk pangan, terutama beras.

Konsekuensinya, keanekaragaman ketersediaan bahan pangan perlu ditingkatkan pula dengan didukung agroindustri pengolahan pangan non-beras yang berbasis produk dalam negeri, agar dapat tersedia dan mudah diperoleh di mana saja dan ditunjang dengan pola konsumsi masyarakat.

Peranan Badan Litbang Pertanian pun juga dituntut untuk memberikan terobosan baru kepada para pelaku di sektor agribisnis, yang akan membawa kemajuan di bidang produksi pangan.**

Page 2 of 2
Prev12
Tags: Ahmad Robiul Aziz Mahasiswa S3 universitas BrawijayaKetahanan pangan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Realisasi Anggaran Rendah, BPKP Minta Pemda Rancang Strategi Baru

Next Post

ATB Terbitkan ASEAN Taxonomy for Sustainable Finance Version 3

Related Posts

Insentif Pajak 2025: Manfaatkan Peluang Keringanan Pajak untuk Masyarakat
OPINI

Insentif Pajak 2025: Manfaatkan Peluang Keringanan Pajak untuk Masyarakat

2 Desember 2025
Banyak UMKM Kena Pemeriksaan Pajak, Apa Penyebabnya?
OPINI

Banyak UMKM Kena Pemeriksaan Pajak, Apa Penyebabnya?

30 November 2025
Flexing Pajak, Bukan Cuma Pamer Kaya
OPINI

Flexing Pajak, Bukan Cuma Pamer Kaya

29 November 2025
Waspada Penipuan Berkedok Pajak: Kenali Kanal Resmi DJP
OPINI

Waspada Penipuan Berkedok Pajak: Kenali Kanal Resmi DJP

28 November 2025
Pajak Pro Rakyat: Gotong Royong yang Tak Pernah Pudar
OPINI

Pajak Pro Rakyat: Gotong Royong yang Tak Pernah Pudar

27 November 2025
Lupa EFIN Bukan Masalah Lagi di Coretax
OPINI

Lupa EFIN Bukan Masalah Lagi di Coretax

26 November 2025
Next Post
ATB Terbitkan ASEAN Taxonomy for Sustainable Finance Version 3

ATB Terbitkan ASEAN Taxonomy for Sustainable Finance Version 3

Penerimaan DJP Kalbar Tembus Rp 1,2 Triliun

Penerimaan DJP Kalbar Tembus Rp 1,2 Triliun

OJK Akhiri Kebijakan Stimulus untuk Dampak Covid-19

OJK Akhiri Kebijakan Stimulus untuk Dampak Covid-19

Discussion about this post

English   Indonesian

Pos-pos Terbaru

  • Insentif Pajak 2025: Manfaatkan Peluang Keringanan Pajak untuk Masyarakat
  • Veda dan Ramadhipa Tutup Musim 2025 di Eropa dengan Capaian Membanggakan
  • XLSMART Pulihkan Jaringan Area Terdampak Banjir dan Longsor di Sumatra
  • BI Kalbar: Kinerja Solid Membawa Kalbar Tumbuh di Atas 5 Persen
  • Ketahanan Ekonomi Indonesia Kuat di Tengah Geopolitik Global

Arsip

  • Desember 2025
  • November 2025
  • Oktober 2025
  • September 2025
  • Agustus 2025
  • Juli 2025
  • Juni 2025
  • Mei 2025
  • April 2025
  • Maret 2025
  • Februari 2025
  • Januari 2025
  • Desember 2024
  • November 2024
  • Oktober 2024
  • September 2024
  • Agustus 2024
  • Juli 2024
  • Juni 2024
  • Mei 2024
  • April 2024
  • Maret 2024
  • Februari 2024
  • Januari 2024
  • Desember 2023
  • November 2023
  • Oktober 2023
  • September 2023
  • Agustus 2023
  • Juli 2023
  • Juni 2023
  • Mei 2023
  • April 2023
  • Maret 2023
  • Februari 2023
  • Januari 2023
  • Desember 2022
  • November 2022
  • Oktober 2022
  • September 2022
  • Agustus 2022
  • Juli 2022
  • Juni 2022
  • Mei 2022
  • April 2022
  • Maret 2022
  • Februari 2022
ADVERTISEMENT

Tentang Matrabisnis.id

Matrabisnis.id adalah media online pengembangan dari media cetak Matra Bisnis yang berbentuk tabloid dan terbit secara mingguan setiap hari Rabu. Matra Bisnis merupakan media cetak pertama di Kalimantan Barat, yang fokus pada berita-berita ekonomi dan terbit perdana pada tahun 2015.

Kategori

  • ADVERTORIAL
  • Bursa
  • Digital
  • Ekonomi Bisnis
  • Entertainment
  • Film
  • Internasional
  • Kedai
  • Kesehatan
  • Komoditi
  • Lifestyle
  • Musik
  • News
  • OPINI
  • Otomotif
  • PROMOTED
  • Properti
  • Sosok
  • Sport
  • Tak Berkategori
  • Tekno
  • Travel

Recent Posts

  • Insentif Pajak 2025: Manfaatkan Peluang Keringanan Pajak untuk Masyarakat
  • Veda dan Ramadhipa Tutup Musim 2025 di Eropa dengan Capaian Membanggakan
  • XLSMART Pulihkan Jaringan Area Terdampak Banjir dan Longsor di Sumatra
  • BI Kalbar: Kinerja Solid Membawa Kalbar Tumbuh di Atas 5 Persen

Copyright Matra Bisnis @2023

No Result
View All Result
  • News
  • Komoditi
  • Travel
  • Otomotif
  • Entertainment
    • Lifestyle
    • Musik
    • Film
  • Sosok
  • Galery
  • Sport
  • Properti

Copyright Matra Bisnis @2023

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.