CMSE 2023 juga digelar secara hybrid dengan menggabungkan expo offline dan seminar daring, yang disiarkan secara langsung melalui YouTube Indonesia Stock Exchange.
Kegiatan ini juga diisi 9 sesi seminar dan 1 workshop dengan berbagai tema menarik, mulai dari strategi untuk menjadi pemenang di tahun politik 2024, potensi dan daya tarik investor individu di Indonesia, sesi komunitas pasar modal dengan tema cara anak muda merencanakan keuangan dan terhindar dari utang, serta kiat membuka potensi perusahaan melalui pencatatan saham perdana (initial public offering/IPO).
Tema sesi seminar lainnya adalah sesi analis pasar modal, launching fatwa produk exchange traded fund (ETF) dan talk show pasar modal syariah, taktik mendapatkan keuntungan dari produk waran terstruktur, sesi pengenalan produk investasi ramah lingkungan (environment, social, dan governance/ ESG), hingga sesi inspirasi dari atlet dan figur publik.
“Dengan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan di pasar modal Indonesia, BEI berharap dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk meraih kemandirian finansial melalui investasi saham,” imbuh Iman.
Menurut Iman, berdasarkan data dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 24 Oktober 2023, jumlah investor terus meningkat dan mencapai lebih dari 11,85 juta SID. Di antaranya 5 juta SID adalah investor saham. Dari jumlah tersebut, sebanyak 2,7 juta SID lebih atau 57 persen dari total investor saham berusia 18 hingga 30 tahun.
“BEI berkomitmen membangun pasar modal yang stabil dengan memberikan literasi dan mendorong inklusi pasar modal melalui kampanye Aku Investor Saham,” kata Iman.
Dia berharap, melalui kegiatan CMSE 2023 dan melalui kantor perwakilan BEI dan Galeri Investasi di seluruh Indonesia, dapat mendorong lebih banyak masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal. Selain itu, perusahaan publik juga akan memperoleh alternatif sumber pendanaan serta informasi terkini tentang pasar modal yang berguna dalam keputusan investasi. **
Discussion about this post