Sementara di sektor perbankan peningkatan juga terjadi pada penyaluran dana melalui sektor perbankan dan lembaga pembiayaan, masing-masing sebesar 13,35 persen dan 29,43 persen pada posisi Juni 2023. Dari sisi penghimpunan dana, sektor perbankan mengalami peningkatan sebesar 1,31 persen, terutama berasal dari dana pihak ketiga deposito.
Pada posisi Juli 2023, baik penyaluran kredit maupun penghimpunan DPK perbankan di Kalimantan Barat mengalami pertumbuhan (yoy). Performa ini turut berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi Kalimantan Barat di tengah semakin terkendalinya kondisi pasca pandemi Covid-19.
Penyaluran kredit mencapai Rp 69 triliun atau tumbuh 12,28 persen (yoy) lebih tinggi dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya, yang sebesar Rp 62 triliun. “Pertumbuhan kredit Juli 2023 juga lebih tinggi dibandingkan posisi Juni 2023, tumbuh sebesar 0,50 persen,” katanya.
Pertumbuhan kredit Bank Umum di Kalimantan Barat mencapai 12,28 persen, sedangkan BPR mencapai 12,34 persen. Berdasarkan jenis penggunaannya, pertumbuhan kredit didorong oleh peningkatan kredit investasi dan konsumsi. Berdasarkan sektornya, pertumbuhan kredit disumbangkan oleh sektor Untuk Pemilikan Peralatan Rumah Tangga Lainnya (termasuk pinjaman multiguna) dan sector Pertanian, Perburuan, dan Kehutanan.
Sementara itu, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada posisi Juli 2023 mencapai Rp 76 triliun, tumbuh sebesar 3,06 persen (yoy). Pertumbuhan DPK Juli 2023 sedikit meningkat dibandingkan posisi Juni 2023 sebesar 1,15 persen. Berdasarkan Kelompok Bank Modal Inti (KBMI), peningkatan DPK secara tahunan (yoy) didorong oleh kelompok bank pada KBMI 4. Di samping itu, berdasarkan jenisnya, peningkatan DPK ditopang oleh kenaikan Deposito.
Menurut Maulana, fungsi intermediasi pada posisi Juli 2023, sedikit menurun dibandingkan bulan sebelumnya, tercermin dari Loan to Deposit Ratio (LDR) turun dari 92,07 persen menjadi 91,49 persen. **
Discussion about this post