Dia mengutarakan, bahwa prinsip penerapan tata kelola atau GRC di XL Axiata memang mengacu terkait hal transparansi, dan pertanggungjawaban. “Sebagai perusahaan terbuka, tentunya kami harus menyampaikan informasi kepada pemegang saham publik dan pertanggungjawaban direksi menjalankan yuridiksi, sehingga akuntabilitas serta independensinya terjaga dan juga kewajaran terhadap perlakuan yang setara sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku,” papar dia.
Perusahaan juga mempunyai struktur tata kelola. Struktur tata kelola ini terdiri dari tiga bagian, yaitu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai organ tertinggi dalam perusahaan, direksi sebagai organ yang bertanggung jawab atas pengelolaan dan dewan komisaris sebagai pengawas atas jalannya pengelolaan perusahaan yang dijalankan oleh direksi.
“Memang ada pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham sebagai bagian dari organ tertinggi sebagaimana diatur dalam Undang-undang mengenai tata kelola perusahaan. Kemudian di perusahaan, ada direksi sebagai organ yang bertanggung jawab pada pengelolaan perusahaan, dengan dewan komisaris sebagai pengawas atas jalannya pengelolaan perusahaan yang dijalankan oleh direksi,” kata Marwan.
Sebagai perusahaan telekomunikasi, maka peran teknologi digital sangat diaplikasikan oleh XL Axiata dalam pelaksanaan GRC secara end-to-end. Sehingga akan mempercepat pertumbuhan usaha, lantaran terjadi efisiensi dalam proses bisnis. “Yang terakhir sebagai perusahaan teknologi, digitalisasi akan mempercepat pertumbuhan usaha karena akan meningkatkan efisiensi dalam suatu proses, serta menjaga konsistensi dan meningkatkan kualitas dalam hal mengelola perusahaan ini,” pungkas Marwan.
Pada saat proses penjurian, di samping pemanfaatan teknologi di berbagai lini GRC (termasuk dalam hal digitalisasi dan automatisasi system tata kelola, manajemen resiko) XL Axiata juga memaparkan tentang digitalisasi lewat program CSR Sisternet, yang merupakan program pemberdayaan perempuan. Ditujukan untuk membantu dan mendukung pemberdayaan perempuan Indonesia, khususnya untuk meningkatkan kemampuan perempuan Indonesia di era digital. Implementasi GRC yang dilakukan di berbagai lini tersebut menjadi keunggulan dari XL Axiata.
Penghargaan khusus untuk CEO XL Axiata
Masih pada ajang yang sama, Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini juga meraih penghargaan kategori The Most Committed GRC Leader 2023. Penghargaan kategori ini diberikan kepada pimpinan tertinggi di perusahaan yang dinilai memiliki komitmen tinggi dalam mendukung kelengkapan sistem, tata kelola, dan keberhasilan implementasi ESG dan GRC di perusahaan.
Proses penilaian dan wawancara dilakukan oleh dewan juri terhadap 97 perusahaan dari berbagai sektor industri dan hasil dari penjurian ini akan dijadikan jurnal ilmiah internasional tentang GRC oleh dewan juri.
Untuk dewan juri yang hadir pada saat sesi penjurian terhadap XL Axiata adalah, Moderator Dwinda Ruslan dari Yayasan Pakem, Sentot Baskoro (AGRK) dan Aldrin Herwany Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI New Delhi). Top GRC Awards diselenggarakan setiap tahun sejak tahun 2019. Dan tahun 2023 ini, merupakan penyelenggaraan untuk yang ke-5. Proses penilaian dan pendalaman
keberhasilan GRC yang dilakukan melalui kegiatan wawancara penjurian, berlangsung sejak 25 April hingga 30 Agustus 2023. TOP GRC Awards 2023 diinisiasi oleh Majalah TOPBUSINESS serta didukung oleh Asosiasi GRC, Perhimpunan Profesional Governansi Indonesia (PaGI), Lembaga Kajian Nawacita (LKN).**
Discussion about this post