Saat ini, KPEI juga tengah melakukan persiapan implementasi Central Counterparty untuk CCP SBNT dan menunggu persetujuan izin usaha dari Bank Indonesia.
Iman Rachman juga memaparkan kinerja KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia) yang saat ini memiliki 26 Program Strategis KSEI dan direncanakan akan dirampungkan secara bertahap, di mana jajaran direksi periode 2023-2027 memiliki tema program strategis, berupa perdalaman dan perluasan layanan KSEI pada era digital dengan penguatan infrastruktur, inovasi dan pengawasan yang terintegrasi untuk mewujudkan KSEI sebagai information hub dan financial hub.
Salah satu pencapaian KSEI yang juga didukung oleh regulator dan pelaku pasar lainnya, adalah peningkatan jumlah investor pasar modal yang mencapai 11,22 persen (ytd).
Berdasarkan jumlah SID, jumlah investor pasar modal meningkat dari 10,31 juta investor pada tahun 2022, menjadi 11,46 juta pada 8 Agustus 2023. Berdasarkan jumlah tersebut, investor saham dan surat berharga lainnya berjumlah 4,90 juta, reksa dana 10,74 juta, dan investor Surat Berharga Negara (SBN) sebanyak 931 ribu.
Total aset yang tercatat di KSEI mengalami peningkatan 2,25 persen (ytd) dari Rp 6.717,44 triliun pada 2022 menjadi Rp 6.868,81 triliun pada 8 Agustus 2023. Peningkatan total aset yang tercatat di KSEI sejalan dengan peningkatan IHSG serta kapitalisasi pasar.
Dari sisi demografi per 8 Agustus 2023, investor individu di Indonesia didominasi oleh 62,16 persen laki-laki, 56,98 persen berusia di bawah 30 tahun, 32,29 persen pegawai swasta, negeri dan guru, 64,04 persen berpendidikan terakhir SMA dan 46,92 persen berpenghasilan Rp10 juta – 100 juta per tahun. Berdasarkan komposisi kepemilikan, investor lokal di Indonesia masih mendominasi sebesar 99,68 persen, dengan rincian jumlah 99,57 persen untuk investor saham, dan 99,91 persen untuk investor reksa dana. Sedangkan dari jenis investor, investor individu menempati urutan pertama dengan jumlah 11,42 juta.
Dominasi dari investor muda di pasar modal Indonesia, juga terlihat dari kepemilikan rekening investor di agen penjual efek reksa dana financial technology yang saat ini telah mencapai 78 persen. Sedangkan aset under management (AUM) reksa dana yang tercatat di KSEI hingga 8 Agustus 2023 berjumlah Rp 794,89 triliun atau sedikit menurun 3,17 persen. **
Discussion about this post