“Lembaga keuangan tak hanya melakukan mediasi keuangan saja tapi juga melakukan mediasi sosial dan ikut berpartisipasi untuk menyejahterakan masyarakat, dengan tujuan meningkatan IPM (Indeks Pembangunan Masyarakat). Dengan keberlanjutan hidup masyarakat, maka IPM Kalbar juga akan meningkat,” imbuhnya.
Hari Agung, Ketua Bidang Kesehatan dan Sosial PMI Kalimantan Barat, pada kesempatan itu mengungkapkan, bahwa ketersediaan darah angka idealnya adalah 2,5 persen dari jumlah penduduk per tahunnya. Sementara saat ini jumlah penduduk Kalbar sekira 5,4 juta jiwa. Artinya, jumlah kebutuhan darah di daerah ini, di angka 138.500 kantong darah per tahunnya.
“Jumlah kebutuhan darah di Kalbar sangatlah besar. Karenanya dibutuhkan kerjasama semua pihak untuk memenuhinya. Saat ini jumlahnya sangat kurang dari jumlah ideal kebutuhan darah setahun,” tutur Hari.
Dia mengapresiasi yang dilakukan OJK dalam kegiatan donor darah dan berharap kegiatan ini dapat diikuti oleh instansi atau perusahaan lain, guna membantu kebutuhan stok darah PMI.
Hari berkata, di RS Soedarso saat ini ada pelayanan Rumah Keduaku bagi penderita thalasemia yang jumlahnya di Kalbar 214 orang, berdasarkan data tahun 2022. Itu yang terdeteksi, dan bukan berarti di daerah tidak banyak jumlah penderitanya, karena banyak yang tidak terdeteksi.
Ini merupakan bagian kelompok masyarakat yang sangat membutuhkan darah setiap bulannya. Belum lagi mereka yang berkait dengan masalah pendarahan, seperti operasi dengan resiko pendarahan. Ada lagi masyarakat yang mengalami penurunan hemoglobin atau anemia, yang juga butuh transfusi darah yang secara cepat harus dilakukan.
Karena masih tingginya kebutuhan darah, PMI Kalbar kini mencari pendonor-pendonor pemula yang kemudian akan menjadi pendonor tetap. “Kita juga sudah menyiapkan sistem untuk mengingatkan para pendonor agar tetap melakukan donor darah,” ujar Hari.
OJK menyatakan akan mensuport kegiatan donor darah dan membantu mereka yang sedang berjuang antara hidup dan mati yang membutuhkan darah. ” Angka 2,5 persen itu relatif tidak terlalu banyak, untuk membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan. Karena untuk donor darah, sekarang sudah bisa dilakukan dua bulan sekali. Kalau dulu kan tiga bulan sekali,” tuturnya.
Maulana Yasin kemudian mengutip hadis Rasulullah, yang menyatakan bahwa orang-orang yang baik, adalah orang yang banyak berbuat baik kepada orang lain. “Jadi orang terbaik itu, adalah orang yang banyak berbuat baik kepada orang lain,” ucapnya. **
Pewarta/Editor : Yuli.S
Discussion about this post