“Program dan kemitraan bersama ini merupakan sebuah langkah strategis, untuk membangun angkatan kerja Indonesia yang kompeten, produktif dan berdaya saing di sektor maritim,” tuturnya.
Dia berkata, bahwa program ini juga sejalan dengan prioritas pemerintah Indonesia melalui Peraturan Presiden No. 68/2022, mengenai Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi. Dengan melanjutkan hasil-hasil dari kemitraan bersama ini, kita dapat mencapai Indonesia yang sejahtera.
Michiko Miyamoto, Direktur ILO untuk Indonesia dan Timor-Leste, menekankan pentingnya pendidikan berkualitas tinggi dan pengembangan keterampilan di Indonesia, khususnya di sektor maritim.
“ILO senang melihat kemitraan yang dibangun dengan mitra pendidikan tinggi. Ini akan berkelanjutan dan terus mengarah pada peningkatan tenaga kerja maritim Indonesia, untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri dan tren global,” ucap Michiko.
Matt Downing, Wakil Duta Besar dan Konsul Jenderal untuk Indonesia dan Timor-Leste berujar, Inggris dan Indonesia sama-sama negara maritim yang membanggakan, dan saya sangat senang bahwa kami dapat mendukung prioritas yang diberikan Presiden Joko Widodo kepada sektor maritim, tidak hanya untuk menghubungkan pulau-pulau dengan lebih baik tetapi juga untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas perdagangan barang di seluruh nusantara.
Menurut dia, program ini telah menunjukkan bahwa kemitraan antara kedua negara telah membantu memastikan pendidikan pelajar dan tenaga kerja Indonesia menjadi relevan dengan standar internasional yang tinggi, menggunakan pelatihan keterampilan dan keahlian teknis terbaik yang ditawarkan sektor maritim Inggris.
“Indonesia telah menetapkan ambisinya untuk menjadi negara berpenghasilan tinggi pada usia seratus tahun, pada tahun 2045 dan telah memulai pengembangan sumber daya manusia melalui revitalisasi teknis dan kejuruan nasional, yang berorientasi permintaan dan sistem pendidikan dan pelatihan vokasi untuk membangun sumber daya manusia yang kompeten, produktif dan berdaya saing,” kata Matt Downing.
Sebagai negara kepulauan terbesar, sektor maritim memiliki peran penting terhadap kinerja ekonomi negara dan telah diidentifikasi sebagai sektor prioritas oleh pemerintah dalam rencana utama Poros Maritim Dunia 2014, dengan memperbarui dan memfokus ulang komitmen nasional melalui Agenda Ekonomi Biru, yang diluncurkan pada G20 di tahun 2022. **
Discussion about this post