Untuk mengurangi resiko dampak kekeringan atau fase el nino, ia mengajak petani terutama petani penanam padi, untuk mengikuti asuransi usaha tani padi sebagai langkah antisipasi.
“Dalam rangka menghadapi iklim ekstrim dan dampaknya bagi pertanian, maka sangat penting usaha tani padi untuk diasuransikan. Sehingga jika ada dampak atau risiko kegagalan panen, ada solusi dan petani ke depannya masih bisa melakukan usaha tani lagi,” papar dia.
Ia menyebutkan pada 2023 ini ditargetkan ada 25 ribu hektar luas tanam padi di Kalimantan Barat yang tersebar di 14 kabupaten atau kota diasuransikan dalam program tersebut.
“Kami ikut memfasilitasi dan mengkoordinir kegiatan tersebut bersama pemerintah daerah, agar anggota Gapoktan atau Poktan terlindungi,” katanya. **
Discussion about this post