Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar, Florentinus Anum mengimbau, di masa kondisi iklim yang ekstrem berupa panas atau kekeringan, petani bisa menahan diri untuk tidak membuka lahan pertanian dengan membakar.
“Kita bakal memasuki kondisi ekstrem, di mana ada kekeringan. Suhu udara yang tinggi perlu kita waspadai, yakni dengan menahan diri agar dalam membuka lahan tidak dengan cara membakar,” kata dia.
Anum menjelaskan, dalam fase el nino sebagaimana prediksi BMKG ke depan, menjadi tantangan petani. Adanya kekeringan akibat fase tersebut, harus diwaspadai dan diantisipasi. “Untuk antisipasi mekanisasi alsintan, persiapan pompa air, embung, long stored, perbaikan pintu air dan saluran irigasi penting dilakukan,” imbuhnya.
“Sebelumnya kita dihadapkan dengan ancaman banjir di sentra padi. Nah, ke depan diprediksikan Juni 2023 adanya kekeringan. Itu perlu diantisipasi dan waspadai,” katanya lagi.
Discussion about this post