BPS (Badan Pusat Statistik) Kalimantan Barat merilis pergerakan inflasi selama bulan April 2023 yang terdata sebesar 4,36 persen secara tahunan (yoy) dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 115,72. Inflasi ini merupakan gabungan tiga kota IHK di Kalimantan Barat, yakni Singkawang, Pontianak dan Sintang yang masing-masing mencatat inflasi sebesar 4,62 persen, 4,45 persen dan 3,34 persen.
Secara bulanan (mtm), inflasi April berada di angka 0,48 persen, lebih tinggi dari inflasi bulanan pada Maret 2023 yang sebesar 0,08 persen. ” Namun, tingkat inflasi bulanan April 2023 ini, lebih rendah dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu. Pada April 2022 inflasinya sebesar 1,15 persen,” jelas jelas Firmansyah, SE,MM, Plt Kepala BPS Kalbar dalam rilis di kantornya, Selasa 2 Mei 2023.
Dia memaparkan, inflasi secara tahunan (yoy) gabungan tiga kota di Kalbar yang sebesar 4,36 persen itu, lebih rendah dibandingkan inflasi tahunan pada Maret 2023 yang sebesar 5,06 persen, namun lebih tinggi dari inflasi tahunan pada April 2022 yang angkanya 4,21 persen.
Penyumbang utama inflasi bulanan, di antaranya adalah angkutan udara, minyak goreng, dan telur ayam ras dengan andil masing-masing sebesar 0,1903 persen, 0,0558 persen dan 0,0413 persen.
Sementara penyumbang utama inflasi tahunan di antaranya adalah komoditas bensin, angkutan udara, dan rokok kretek filter, dengan andil masing-masing sebesar 1,0527 persen, 0,5122 persen dan 0,4085 persen.
“Tingkat inflasi month to month (mtm) dan tingkat inflasi year to date (ytd) April 2023 sebesar 0,48 persen dan 0,83 persen,” kata Firmansyah.
Dia mengungkapkan, pergerakan inflasi karena adanya peningkatan harga pada sebelas kelompok pengeluaran. Tertinggi kelompok transportasi sebesar 17,02 persen, disusul perawatan pribadi dan jasa lainnya 6,21 persen, penyediaan makanan dan minuman/restoran 3,29 persen, kelompok makanan, minuman dan tembakau 3,02 persen, perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 2,34 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 2,18 persen.
Selanjutnya kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah sebesar 2,09 persen, pakaian dan alas kaki sebesar 1,74 persen, pendidikan 1,36 persen, kesehatan 0,55 persen. Serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,12 persen.
Sementara komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi (yoy) pada April 2023, antara lain: bensin, tarif angkutan udara, rokok kretek filter, bahan bakar rumah tangga, beras, daging babi, mobil, telur ayam ras, air kemasan, dan solar.
Sedangkan komoditas memberikan andil/ sumbangan deflasi (yoy), antara lain: minyak goreng, sawi hijau, ikan tongkol/ ikan ambu-ambu, ketimun, jeruk, kacang panjang, cabai rawit, ikan baung, anggur, dan daging ayam ras.
Discussion about this post